Hasil Survei: Mayoritas Masyarakat Bengkayang Pilih Darwis di Pilkada 2020

  • Bagikan

Suaraindo.id – Masyarakat Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat sudah mempunyai pilihan calon bupati yang akan dipilih pada Pemilukada September 2020 nanti.

Hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilaksanakan oleh lembaga survei independen Nusakom Pratama terhadap 12 calon bupati yang akan bersaing pada pemilihan serentak 23 September 2020.

Berdasarkan survei yang dilaksanakan pada 22 November hingga 2 Desember 2019 itu masyarakat menyatakan pilihannya kepada Sebastianus Darwis untuk dipilih sebagai Bupati Kabupaten Bengkayang periode 2020-2024. Yang menarik lagi, warga Bengkayang juga muak dengan perilaku koruptif rezim sebelumnya Suryadman Gidot. Siapa pun yang “terkait” dengan Gidot, responden “ogah” memilih atau dipilih hanya sebagian warga.

Direktur Eksekutif Nusakom Pratama Dr. Ari Junaedi, di Pontianak, Jumat (21-02-2020), mengatakan survei dilaksanakan dengan menggunakan metode wawancara tatap muka kepada 810 responden yang tersebar merata di 17 kecamatan se-Kabupaten Bengkayang.

Menurut mantan Wakil Direktur Infokom Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Maruf Amin ini dalam acara membedah hasil survei pilkada Kabupaten Bengkayang, total responden dipilih secara acak atau multistage random sampling.  Staf Khusus Presiden Megawati Soekarnoputeri (2004 – 2010)  mengatakan dalam pemaparannya di Hotel Golden Tulip, Pontianak, tingkat kepercayaan terhadap hasil survei sebesar 95 persen dan margin of error sebesar 5 persen.

“Jika pemilihan dilaksanakan hari ini, sebanyak 21,43 persen responden menyatakan akan memilih Sebastianus Darwis. Jauh mengungguli calon-calon yang lainnya,” Bisa dikatakan, Sebastianus Darwis melenggang menang tanpa pesaing berat di Pilkada Bengkayang, “kata Ari Junaedi.

Selanjutnya, peraih penghargaan Sertificate of Merit  World Custom Organisation 2014 itu mengatakan dari hasil survei, adik Bupati Bengkayang yang di OTT KPK Suryadman, Neneng Gidot menempati elektabilitas kedua yakni 5,71% dan Martinus Kajot yang memperoleh tingkat elektabilitas 3,57%.

Selain ketiga nama yang paling elektabel dalam Pilkada Kabupaten Bengkayang, ada 6 kandidat lainnya yang akan dipilih responden, yakni Moses Ahie (2,86%), Herman Ivo (2,86%), Darius Banding (1,43%), serta Yohanes, Kristianus Anyim, dan R.E. Nyarang yang masing-masing memiliki tingkat elektabilitas 0,71%.
Sedangkan tiga nama lain yang turut disurvei, yakni Kompol Rurakhmad, Irwan, dan Libertus Hansen tingkat elektabilitasnya 0 persen. Sementara untuk posisi Bengkayang-2, nama Syamsul Rizal dari Golkar bertengger di peringkat pemuncak dengan 7,86 % diiukuti Andi Max 5,71 % serta Yohanes Pasti & Eddy yang sama-sama meraup 5 %.

“Dari hasil survei, sebanyak 17,14 persen responden menyatakan masih rahasia atas pilihan calon bupati Bengkayang. Namun demikian dari 17,14 persen responden yang menyatakan rahasia itu, mayoritas menyatakan akan memilih Sebastianus Darwin. Diadu dengan masing-masing kandidat lain (head to head), Darwis tetap perkasa dan tidak ada lawan. Simulasi pasangan antar kandidat juga menunjukan duet Sebastianus Darwis – Syamsul Rizal masih terap digdaya,” jelas Pengajar Pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) dan pembimbing disertasi di Universitas Padjadjaran (Unpad) ini.

Dalam pertanyaan lanjutan kepada para responden yang menyatakan rahasia muncul 5 nama yang bakal dipilih. Sebanyak 17,86% responden mengaku akan memilih Sebastianus Darwis, kemudian Yohanes (5%), Neneng Gidot (2,86%), Darius Banding (1,43%), dan Kristianus Anyim (0,71%).

Tim survei Nusakom Pratama, jelas Ari Junaedi, juga menemukan fakta bahwa tingkat pengetahuan nasyarakat akan pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Bengkayang pada September 2020, cukup tinggi.

“Sebanyak 93 persen responden mengatakan tahu kalau Pemilukada Bengkayang dilaksanakan pada September 2020. Selain itu animo masyarakat untuk ikut memilih cukup tinggi,” jelas Ari Junaedi.

Hal ini menurut pendiri Universitas Pertamina, Jakarta ini membuka peluang para kandidat untuk merebut suara masyarakat yang masih terbuka, yakni 42,86% masyarakat mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab calon bupati yang akan dipilihnya.

“Perlu strategi khusus dari tim pemenangan kandidat untuk memenangkan Pemilukada Bengkayang tahun 2020 ini,” ujarnya (Suarakalbar.co.id)

  • Bagikan