ODP COVID-19 Pinjam Toilet Tetangga, Warga Protes Ke Kantor Desa

  • Bagikan

Suaraindo.id-Sejumlah warga di Dusun Nangahaledoi, Desa Wairblerer, Kecamatan Waigete Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur melakukan aksi protes ke Kantor Desa setempat sekaligus yang berdampingan dengan Posko Satuan Gugus Tugas COVID-19 daerah itu.

Protes itu dilayangkan warga terkait seorang ibu dan seorang bayi berusia 2 bulan dengan status pelaku perjalanan sekaligus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari daerah pandemik COVID-19 yakni Provinsi Bali yang kini tinggal di salah satu rumah nyaris kurang layak.
Pasalnya rumah yang kini ditempati ibu dan bayi tersebut memang bangunannya terlihat bagus namun tidak mempunyai jamban dan kamar mandi sehingga ibu pelaku perjalanan itu jika hendak buang hajat dan mandi harus menumpang di rumah tetangga.
Hal itu membuat warga tidak nyaman karena yang bersangkutan masih menjalani masa karantina mandiri selama kurang lebih 14 hari dan yang ditakutkan warga, jika kondisi itu terus dibiarkan bisa saja ibu itu menularkan penyakit kepada banyak orang mengingat masa inkubasi Virus Corona yang mencapai 14 hari bahkan kini telah bermutasi hingga 20 hari serta mengingat banyak yang dinyatakan positif tanpa gejala atau yang dikenal dengan istilah Orang Tanpa Gejala (OTG).
Sedangkan yang bersangkutan belum dilakukan pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kesehatannya meskipun saat ini dalam kondisi prima.
Warga minta agar Kepala Desa mau membangun bilik kamar mandi bagi yang bersangkutan dengan menggunakan dana yang ada sehingga yang bersangkutan tidak lagi keluyuran kemana – mana jika ingin mandi dan keperluan lainnya serta karantina mandiri yang sedang dilakukan benar – benar maksimal sesuai yang diharapkan hingga menunggu kepastian kondisi medisnya.
Harapan warga, akhirnya disambut baik oleh Kepala Desa Wairblerer yang berjanji akan menyumbangkan bahan bangunan demi pembuatan jamban dan kamar mandi dirumah tersebut.
“Saya akan sumbang pasir dan semen supaya dibuatkan kamar mandi” ujar kepala desa Muhammad Djafar (21/4/2020).
Sementara itu, Riana salah seorang tim gugus tugas yang dimintai tanggapannya mengatakan, sejauh ini pihaknya baru saja mendapatkan data terkait adanya seorang ibu dan bayi yang juga merupakan pelaku perjalanan sehingga pihaknya akan terus memantau yang bersangkutan.
“Data yang ada pada kami selama ini orang yang sedang melakukan perjalanan (PP) hanya orang dewasa saja dan ini pertama kalinya kami menemukan orang yang melakukan perjalanan seorang ibu dan bayi. Dan ini menjadi fokus kami Tim medis untuk melakukan pemantauan secara rutin terhadap bayi yang baru berumur 2 bulan itu bersama ibunya. Dan Saat ini (pantauan kami) Kondisi ibu Dan bayinya stabil” Ujar Riana.
Camat Waigete Evensius Edomeko yang juga dimintai komentarnya menghimbau, agar masyarakat sekitar rumah yang menjadi tempat karantina supaya semantara waktu hingga 14 hari kedepan tetap waspada dan tidak perlu panik, selalu jaga jarak dan wajib memakai masker jika hendak keluar rumah. (Ifan yulifan)

  • Bagikan