DKI Terancam Tak Ada Proyek Efek Wabah Covid-19, Ini Hitungannya

  • Bagikan
Pengendara motor melintas di depan mural tentang petugas medis yang menangani pandemi virus corona atau COVID-19 di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Depok, Jawa Barat, Selasa, 14 April 2020. Mural tersebut ditujukan sebagai bentuk dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi COVID-19 di Indonesia.(Teras.id)


Suaraindo.id –
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengutarakan, pemerintah DKI menghentikan sementara program pembangunan (akibat wabah Covid-19).

Suhaimi berujar pendapatan daerah yang diprediksikan turun otomatis berdampak pada pemangkasan anggaran proyek di Ibu Kota.

“Yang detailnya di rapat komisi tapi secara umum hampir tidak ada pembangunan karena uangnya memang tidak ada,” kata Suhaimi saat dihubungi, Selasa, 5 Mei 2020.

Penghentian ini seiring dengan prediksi pemerintah DKI bahwa pemasukan kas daerah bakal merosot hingga 53,65 persen. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2020 ditetapkan pendapatan bisa mencapai Rp 87,95 triliun.

Namun, karena wabah Corona, pemerintah DKI memprediksikan pendapatan daerah bakal menurun jadi Rp 47,18 triliun. Realisasi pendapatan DKI hingga 30 April 2020 baru mencapai Rp 15,59 triliun. Karena itu, pendapatan dari 1 Mei-31 Desember diproyeksikan senilai Rp 31,59 triliun.

Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Syarif menyebut, anggaran untuk seluruh pembangunan DKI dipangkas. Menurut dia, tidak ada pembangunan hingga Desember 2020.

“Semua dipangkas kecuali belanja rutin pemeliharaan infrastruktur. Tidak ada pembangunan,” ujar Syarif dihubungi terpisah.

Sebelumnya, pemerintah DKI telah membangun beberapa proyek. Salah satunya rumah dengan uang muka atau Rumah DP nol rupiah tahap kedua di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Peletakan batu pertama dilakukan pada 12 Desember 2019.

Ada juga pembangunan Jakarta International Stadium atau Stadion BMW di Tanjung Priok, Jakarta Utara yang terancam mandek akibat pandemi Covid-19. Progres pembangunan di sana baru mencapai 13,5 persen per 20 Desember 2019.
Sumber:Teras.id

  • Bagikan