Marak Kriminalitas saat Corona, dari Curanmor hingga Begal

  • Bagikan
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni (tengah) saat menunjukkan barang bukti celurit saat konferensi pers terkait penangkapan tersangka begal di Polres Jakarta Selatan, Jakarta, Ahad, 26 Januari 2020. Barang bukti terdiri dari celurit, dua sepeda motor, pakaian, telepon genggam serta dompet.(Teras.id)

Suaraindo.id – Pandemi virus corona baru (Covid-19) membuat berbagai tindakan kriminal terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Mulai dari pencurian kendaraan bermotor (curanmor), begal, hingga perampokan minimarket.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana mengatakan di masa pandemi Covid-19 telah terjadi kenaikan di 3 jenis kriminalitas sebesar 6 persen. Jenis kejahatan yang mengalami peningkatan itu antara lain pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, hingga pencurian kendaraan bermotor.
Berikut ini merupakan rangkuman kasus dari 3 jenis krimainal tersebut, yang beberapa di antaranya sempat viral. 
1. Perampokan Nasabah Bank di Depok

Pada 5 Mei 2020 atau saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sebuah aksi perampokan yang menggegerkan masyarakat Depok terjadi di persimpangan Bojong Sari. Penyebabnya, aksi perampokan terhadap nasabah bank yang sedang mengendarai mobil itu terjadi di tengah siang bolong. 
2.
“Korban saat itu selesai mengambil uang di teler bank Bojong Sari, Depok sejumlah Rp 80 juta. Kemudian saat itu mau beli minyak wangi di TKP,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus.

Polisi membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan untuk mencari keberadaan para pelaku. Hingga pada 13 – 14 Juni 2020, polisi menangkap mereka di kawasan Depok, Tangerang, dan Bogor. Saat diciduk, beberapa pelaku melakukan perlawanan menggunakan senjata api rakitan jenis revolver.

Sehingga, petugas melepaskan tembakan yang mengakibatkan 3 tersangka meninggal dunia. “Ketiga pelaku yang meninggal dunia, yaitu BS, RR, AMT. Lalu yang ditangkap ada WA, YS, DD, DD, H, P, E, S, dan 1 orang bernama DF yang merupakan resedivis,” ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Nana Sudjana.

2. Perampokan Modus Pecah Kaca Mobil Dokter Tirta

Dokter sekaligus relawan pencegahan COVID-19 Tirta Mandira Hudhi alias dokter Tirta mengalami insiden perampokan modus pecah kaca mobil pada 4 Mei 2020. Tirta menceritakan perampokan itu terjadi kilat saat ia baru meninggalkan mobilnya sebentar karena akan bebelanja di minimarket.

“Saya mampir mini market, tim saya mampir ke warung sebelah minimarket. Ga ada 2 menit, kaca belakang sudah jebol,” ujar Tirta saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Mei 2020.
Tirta menceritakan perampokan itu terjadi di halaman minimarket yang berada di Jalan Artowijoyo, Serpong, Tangerang Selatan. Usai kejadian, Tirta segera menuju kantor polisi untuk membuat laporan.

“Saya langsung menuju polda untuk membuat laporan,” kata dia.
Dalam laporan bernomor LP/2647/V/YAN.2.5./2020/SPKT PMJ, Tirta mengatakan telah kehilangan beberapa benda berharga seperti laptop merek Acer dan tas berisi dokumen. Tirta mengatakan beberapa dokumen hard copy berisi hasil uji lab APD hazmat lokal untuk penanganan Corona ikut hilang digondol maling. Hingga kini, polisi masih mencari pelaku perampokan.
3. Perampokan Minimarket Meroket Saat PSBB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan selama masa PSBB, jumlah kasus perampokan minimarket meningkat cukup pesat. Pada awal Juni 2020, jumlahnya mencapai 21 kasus.

Meskipun terbilang cukup tinggi, Yusri mengatakan 19 kasus di antaranya telah berhasil diungkap oleh polres dan polsek. “Tim khusus yang dibentuk Polda Metro Jaya di masing-masing jajaran terus masih bekerja,” ujar Yusri.

Maraknya aksi perampokan ini membuat polisi mengimbau kepada pemilik minimarket untuk meningkatkan keamanan di lokasi usaha mereka. Polisi menyarankan pemilik mulai menempatkan petugas keamanan, selain tentunya memaksimalkan fungsi kamera Closed Circuit Television (CCTV).

4. Pembegalan Terhadap Pesepeda di Kebayoran Baru 
Sebuah aksi pembegalan terhadap pesepeda terjadi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa dini hari, 16 Juni 2020, pukul 02.30. Aksi itu terekam kamera CCTV pengawas salah satu toko dan memperlihatkan gerak-gerik kedua pelaku yang sudah mengincar korban.

Ketika korban melintas sambil memainkan ponsel, kedua pelaku segera mengacungkan celurit. Korban yang sempat kebingungan langsung dibacok beberapa kali di bagian perut. Usai mendapatkan ponsel korban, keduanya segera melarikan diri dari lokasi. Belum diketahui identitas dari kedua pelaku tersebut.

Tak sampai sepekan, polisi berhasil menangkap ke-2 pelaku. “Pelaku ada dua orang YD dan IK, satu pelaku dengan inisial YD telah kami tangkap hari ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budi Sartono di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu malam, 20 Juni 2020
Budi mengatakan pihaknya telah menjadikan IK sebagai buronan alias DPO. Sedangkan dari hasil pemeriksaan, pelaku YD dan IK merupakan lulusan SMA yang belum memiliki pekerjaan. Sehari-hari nongkrong dan kerap beraktivitas malam hari untuk mencari korban yang akan dijambret
Akibat aksi begal tersangka YD dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukumannya 12 tahun pidana penjara.

5. Pencurian Sepeda Motor

Kepala Subdit 6 Ranmor Polda Metro Jaya Komisaris Aszhari Kurniawan mengatakan pihaknya menerima laporan kehilangan sepeda motor hampir setiap hari, khususnya saat PSBB. Menurut dia, masih banyak kelompok pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang masih berkeliaran di Jakarta.
“Tidak cuma 1 atau 3 kelompok, mungkin lebih banyak dari itu dan belum bisa kami ungkap. Hampir setiap hari, dalam hitungan detik, ada laporan sepeda motor hilang di PMJ,” ujar Aszhari.
Salah satu kasus curanmor terbesar yang terjadi di saat PSBB diungkapkan polisi pada awal April 2020. Saat itu polisi menangkap komplotan yang telah mencuri motor sebanyak 60 kali
Sumber:Teras.id

  • Bagikan