Suaraindo.id – Gubernur Kalimantan Barat memberikan perintah kepada masing-masing daerah diwilayah Kalbar untuk dapat mengirimkan sampel Swab Test minimal 200 sampel perminggu.
Sutarmidji selaku Gubernur Kalbar menuturkan, melonjaknya kasus saat ini dikarenakan pemerintah daerah mulai lengah dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19. Beberapa Pemda sudah dihimbau untuk waspada ternyata saat ini yang mengalami perlonjakan kasus.
“Saya lihat Kabupaten dari awal kepala daerah nya kurang greget nangani nya. Sekarang pun begitu pun zona hijau semua lalu lengah. Saya dah ingatkan, daerah-daerah yang lengah banyak kejadian kasusnya,” katanya di Pontianak, Rabu (26/8/2020).
Dia membeberkan,ada beberapa wilayah yang ketika dirinya mengingatkan wilayah tersebut tetap selalu waspada. Seperti Pontianak,Sambas,
“Daerah yang saya ingatkan tapi saya waspada. Misalnya sampai dia hari ini tak lengah ya itu Singkawang, Sambas, Pontianak,” bebernya.
Gubernur juga memerintahkan kepada masing-masing daerah untuk menyerahkan minimal 200 sampel Swab Test perminggu ke Pemerintah Provinsi . Jika tidak dilakukan, Sutarmidji pastikan dana transfer bagi hasil ditunda.
“Kita akan minta daerah kirim Swab nya 200 perminggu. Kalau tidak kirim saya pastikan dana transfer bagi hasil saya tunda,benar saya tunda. Ada satu kepala daerah yang degel, begitu saya ngomong mau tunda dana transfer bagi hasil nah dia mulai pergi entah ke pakar-pakar di Untan supaya ngomong kristisi tentang ini. Mau siapapun ngomong saya pastikan tetap tunda transfer dana bagi hasil. Karena ini pak Presiden ngomong juga pak Mendagri ngomong masa kita ngeyel terus,” tukasnya.