Pelaku Usaha Batu Merah Mengeluh, Kesulitan Dapat Fasilitas

  • Bagikan

SuaraIndo.id—- Sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), yang menggeluti pembuatan bata merah di Desa Rambanbiak Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur mengeluhkan sukitan mendapatkan bantuan fasilitas dari pemerintah.

Usaha yang digeluti oleh warga setempat sudah sejak lama. Namun tidak pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah. Padahal potensi pembuatan bata merah di Desa Rambanbiak, sangat tinggi.

Sejauh ini para pelaku masih membuat bata merah dengan alat sederhana secara manual. Mulai penggelingan, pencetakan hingga pembakaran semua dilakukan secara manual.

Diharapkan, memiliki potensi ini agar pemerintah Daerah memberikan perhatian serius, dengan menyediakan fasilitas yang lebih modern. Terutama fasilitan percetakan bata merah maupu  tungku pembakaran bata merah.

Lebih dari 30 Kepala Keluarga menggeluti usaha bata merah. Meski lokasi berdekatan, namun para pelaku usaha pembuatan bata merah tetap saling dukung.

Salah satu pelaku UKM Bidang pembuatan Bata merah, Amak Mursalin menjelaskan saat ini harga bata merah menurun, sementara harga bahan baku mengalami kenaikan. Untuk bahan baku tanah liat, para pelaku membeli dengan harga Rp300 ribu per dum truck.

Dikatakan, satu dum truck, mampu menghasilkan bata merah sebanyak 15 ribu biji. Meski mengalami penurunan, namun bisa menghidupi keberlangsungan usaha pembuatan bata merah.

Mursalin mengaku, harga bata merah saat ini Rp450 ribu hingga Rp550 ribu per seribu bata merah. Untuk mengurangi biaya, beberapa tenaga kerja terpaksa diliburkan sementara.
Sejak penurunan harga bata merah, dua bulan terakhir jumlah tenaga kerja dilibatkan sebanyak 18 orang warga setempat, yang didominasi dari kalangan ibu rumah tangga. Sementara sebelum terjadi penurunan harga, jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan mencapai 25 orang.

Menurut Mursalin, penurunan harga bata merah ini dikarena faktor minim daya beli masyarakat.

Terpisah, telaku pembuat bata merah Amak Jun lainnya mengaku, pada musim hujan proses pembuatan bata merah semakin lama.

Sejak pencampuran, percetakan hingga pembakaran, membutuhkan dua bulan bafu bisa menghasilkan bata merah berkualitas.

Saat ini mayoritas pelaku usaha bata merah terkendala cuaca yang tidak menentu. Karena sejak paska percetakan, bata merah sangat membutuhkan sinas Matahari, sebelum dilakukan pembakaran.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan