Melonjak, Pengunjung Situs Berbahasa Arab Perpustakaan Israel

  • Bagikan
Beberapa dari 11.000 karya dalam koleksi Valmadonna Library Trust dipajang di Sotheby's di New York. Perpustakaan Nasional Israel mengatakan jumlah pengunjung ke situs berbahasa Arabnya naik lebih dari dua kali lipat pada 2021. (Foto: AP)

Suaraindo.id–Dalam pernyataan yang dikirim ke kantor berita Associated Press, perpustakaan nasional Israel mengatakan, sekitar 650.000 pengguna, sebagian besar dari wilayah Palestina, Mesir, Arab Saudi, Yordania dan Aljazair, mengunjungi situs berbahasa Inggris dan Arab perpustakaan tersebut pada 2021.

Salah satu koleksi perpustakaan itu yang paling banyak dicari dalam situs yang berbahasa Arab adalah arsip surat kabar. Lebih dari 200.000 halaman publikasi berbahasa Arab itu berasal dari kekhalifahan Utsmaniyah dan Palestina sewaktu berada di bawah kekuasaan Inggris, kata Raquel Ukeles, kepala koleksi perpustakaan tersebut.

“Perpustakaan Nasional Israel telah mengumpulkan bahan-bahan selama sekitar 130 tahun. Apa yang dimulai sebagai perpustakaan umum yang didedikasikan untuk sastra Yahudi dengan cepat menjadi perpustakaan yang jauh lebih luas. Dan area kedua yang diperluas perpustakaan ini adalah Arab dan Islam,” katanya.

Perpustakaan Nasional Israel mengatakan jumlah pengunjung ke situs berbahasa Arabnya naik lebih dari dua kali lipat pada 2021. (Foto: AP/Kathy Willens)
Perpustakaan Nasional Israel mengatakan jumlah pengunjung ke situs berbahasa Arabnya naik lebih dari dua kali lipat pada 2021. (Foto: AP/Kathy Willens)

“Koleksi tentang Arab dan Islam diawali pada tahun 1924 sebagai bagian dari transisi perpustakaan menjadi perpustakaan universitas. Dan dalam perjalanan sejarahnya, perpustakaan ini telah berinvestasi dalam materi-materi Arab dan Islam, juga termasuk materi-materi Persia dan Turki, buku-buku, koran-koran, dan jurnal, poster dan musik dan manuskrip, dan, tentu saja, kini materi digital untuk menjadi lembaga penelitian unggulan untuk Kajian Islam dan Kajian Timur Tengah di Israel. Dan kami adalah salah satu lembaga penelitian terbesar di kawasan ini,” lanjut Raquel.

Koleksi itu tersedia secara online dan terbuka, kata Raquel. Kemudahan akses memungkinkan cendekiawan, mahasiswa, dan mereka yang mencintai sejarah dan kebudayaan, mengunjungi dan menjelajahi situs online itu.

Perpustakaan yang terletak di Yerusalem itu adalah rumah bagi banyak koleksi tertulis tentang Islam dan Arab, termasuk ribuan buku dan manuskrip langka dalam bahasa Arab, Persia, dan Turki mulai dari abad ke-9 hingga ke-20.

“Jadi ini adalah salinan Khamsa Islam dari India abad ke-17, yang berbahasa Persia. Ini adalah puisi Persia, salah satu puisi Persia terpenting dalam tradisi sastra Persia. Dan itu adalah bagian dari kuintet, ini semacam buku dengan lima puisi berbeda dan topik berbeda yang berhubungan dengan Iskandar Agung,” ujar kurator Koleksi Islam dan Timur Tengah di perpustakaan itu, Samuel Thrope.

Thrope menyatakan adalah suatu kehormatan bekerja dengan koleksi yang benar-benar mencakup keseluruhan budaya Islam dan sejarah wilayah tersebut. Tentang koleksi lain yang masih terkait Khamsa, ia mengungkapkan: “Jadi, ini bukan hanya adegan pertempuran. Ini adalah adegan perpindahan kerajaan, pengalihan otoritas, dan juga pengalihan legitimasi, dari ayah ke anak, dan juga dari raja ke raja, dari Persia ke Yunani. Ini adalah gambar yang sarat dengan banyak simbolisme yang sangat kuat.”

Ma'il Qur'an sebagai ilustrasi. Perpustakaan Nasional Israel mengatakan jumlah pengunjung ke situs berbahasa Arabnya naik lebih dari dua kali lipat pada 2021. (Foto: AP/Kirsty Wigglesworth)
Ma’il Qur’an sebagai ilustrasi. Perpustakaan Nasional Israel mengatakan jumlah pengunjung ke situs berbahasa Arabnya naik lebih dari dua kali lipat pada 2021. (Foto: AP/Kirsty Wigglesworth)

“Sebagian dari koleksi Yehuda kami, beragam pilihan manuskrip yang kami miliki di antara koleksi yang disumbangkan Avraham Shalom Yehuda. Ia adalah cendekiawan dan kolektor dan dealer manuskrip kelahiran Yerusalem, salah satu yang sebenarnya paling penting dalam abad ke-20. Di akhir hayatnya, Yehuda menyumbangkan sisa koleksi manuskripnya ke sini, kepada kami di Yerusalem,” ujar Thrope mengenai asal mula koleksi tersebut.

Di antara koleksi yang paling berharga dalam perpustakaan itu terdapat al Quran abad ke-9 dari Iran modern. Al Quran dari Persia itu adalah contoh yang diketahui paling awal, yang ditulis dalam aksara Arab. Koleksi lain adalah manuskrip bercahaya dari India abad ke-17 yang mengilustrasi kehidupan Iskandar Agung; dan naskah dari Turki pada masa kekhalifahan Utsmaniyah pada abad ke-16 mengenai oftalmologi. [ka/pp]

  • Bagikan