Suaraindo.id – Keluarga besar Kapuas Indah berharap rencana pemindahan kapal dan aktivitas bongkar muat ke dermaga Seng Hie tidak dilakukan, demi keberlangsungan hidup orang banyak. Karena itu, mereka menginginkan Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono turun langsung ke lapangan melihat situasi yang ada.
Sejumlah banner penolakan terpasang di beberapa titik di dermaga Kapuas Indah, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Banner tersebut bertuliskan “Kami keluarga besar Kapuas Indah menolak pemindahan dermaga Kapuas Indah ke dermaga Seng Hie” .
Hery Rifa’i selaku Koordinator Keluarga Besar Kapuas Indah mengatakan, selain banner penolakan juga terdapat banner pengumuman dari Pemerintah Kota Pontianak dan Dinas Perhubungan Kota Pontianak.
“Isinya pemberitahuan kepada pemilik kapal atau pengurus, bahwa pada tanggal 20 juni 2022 akan dilakukan pemindahan kegiatan bongkar muat kapal di dermaga Kapuas Indah, dan ponton apung ke dermaga pedalaman Seng Hie,” ucapnya.
Lanjut, keluarga besar Kapuas Indah menilai pemindahan tersebut bakal berefek terhadap permasalahan ekonomi.
Sebab di lokasi itu banyak Pedagang Kaki Lima (PKL), juru parkir dan kuli panggul serta ojek akan kehilangan mata pencarian. Sebab, bila bongkar muat di dermaga kapuas indah dipindahkan maka aktivitas disitu akan sepi.
“Seandainya para pencari nafkah itu turut serta dipindahkan ke dermaga Seng Hie, maka dikhawatirkan terjadi efek sosial antara pendatang baru dengan yang lama,” katanya.
Maka mereka tetap tidak bersedia untuk dipindahkan. Sejauh ini belum ada reaksi dari Pemkot Pontianak, bahkan mereka menginginkan Walikota Pontianak untuk turun, mendengarkan langsung aspirasi masyarakat yang mencari nafkah di dermaga Kapuas Indah.
“Pemindahan aktivitas di dermaga Kapuas Indah ke dermaga Seng Hie untuk penataan waterfront, diakui mereka tetap mendukung pembangunan yang dilakukan. Tapi pemerintah diharapkan bisa mencarikan jalan terbaik dengan tidak mengenyampingkan urusan hidup orang ramai,” pungkasnya.
