BKSD Kalbar Ajak Semua Pihak Termasuk Media Lindungi Tumbuhan dan Satwa Liar

  • Bagikan
Media Gathering oleh BKSDA Kalbar di salah satu Hotel di Kubu Raya, Kamis (24/8/2023). Suaraindo.id/SUARAKALBAR.CO.ID/Ria

Suaraindo.id – Kepala Balai KSDA Kalbar R.M Wiwied Widodo mengajak semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan jurnalis untuk melindungi tumbuhan dan satwa liar. Hal ini disampaikannya saat kegiatan media gathering yang diselenggarakan BKSDA Kalbar di Hotel di Kubu Raya, Kamis (24/8/2023).

Widodo mengatakan di Gunung Kelam Sintang sekarang tinggal 13 individu kantong semar (nepenthes) yang sering dicuri orang lain dan dijual ke Jerman.

Padahal, kata Widodo, mereka hanya mendapatkan Rp 500 ribu saja, sedangkan ketika sampai di Jerman dijual harga Rp 97 juta.

“Media harus berperan penting dalam masalah ini dan kita saling kerja sama untuk melindungi tumbuhan dan satwa liar di Kalbar. Saya meminta media untuk bantu kalbar agar keanekaragaman hayati tidak dicuri lagi,” ujar R.M Wiwied Widodo.

Ia mengatakan pencurian di Kalbar ini bukan hanya tumbuhan saja bahkan hewan seperti burung, rusa, dan sampel darah orang utan.

“Kebakaran yang terjadi tidak sertamerta orang membuka lahan sawit saja ada hubungannya dengan pencurian hewan. Pencurian hewani seperti burung ada hubungan dengan kebakaran hutan bukan hanya orang buka lahan kebun sawit saja,” katanya.

Menurutnya peran media sangat penting dan membantu menyebarkan berita ke arah lebih positif bisa mengedukasi masyarakat untuk tidak menangkap satwa liar dan tumbuhan untuk diperjual belikan.

“Saya mohon bantuan dari teman-teman media untuk mengedukasi masyarakat pentingnya melindungi tumbuhan dan satwa liar yang ada di hutan kalbar lewat berita yang anda sampaikan yang paling penting jurnalis harus ada kerja sama dengan pihak konservasi untuk melindungi alam kita, ” pungkasnya.

Sementara itu, narasumber kedua, drh.Happy Ferdiansyah mengungkapkan hewan yang paling banyak dicuri dan diperdagangkan itu adalah burung.

“Burung paling banyak diperdagangkan ilegal dan burung palinh mudah stres, karna mudah stres menanganinya sangat sulit,” katanya.

Penyakit zoonosis yang ditularkan lewat hewan ke manusia penularan ini melalui kontak langsung atau tidak langsung. Bagaimana cara kita mencegahnya yang pertama dimulai dari dirisendiri untuk tidak menangkap dan memperdagangkan.

“Gak jarang burung itu bawa penyakit infeksius ditularkan hewan kemanusia kita bisa mencegah dulu dengan cara jangan memelihara satwa liar dan tidak berkontak langsung dengan satwa liar,” pungkasnya.

Selanjutnya, Dr. Fachruddin Mangunjaya juga menambahkan pandang agama Islam tentang pentingnya menjaga dan tidak merusak ciptaan Tuhan.

“Agama sangat membantu di dalam pelestarian tumbuhan dan hewan. Mereka juga punya tugas sama seperti manusia, tetapi sekarang manusia menakutkan bagi alam sudah merusak, mencuri, dan tidak bersahabat lagi dengan alam kita harus melihat bahwa ciptaan semua ini milik Tuhan amanah yang diberikan kepada kita ini adalah karunia yang besar kepada bangsa Indonesia. Mari kita saling menjaga ekosistem di bumi ini, ” paparnya.

  • Bagikan