Suaraindo.id– Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang, Kornelius Parang Kunci ungkap sejumlah upaya dalam memaksimalkan pengolahan sampah di Kabupaten Sintang.
Kornelius mengatakan berdasarkan Peraturan Bupati Sintang Nomor 54 Tahun 2017 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Maka Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang memiliki kewajiban untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan sampah.
Berbagai upaya telah dilakukan mulai dari kerjasama dengan pihak ketiga hingga melibatkan peran serta masyarakat. Dinas LH Sintang diketahui sudah menjalin MoU dengan PT. Kusuma Jaya Agro dan Indonesia Power terkait pengolahan sampah menjadi bahan bakar untuk PLTU Sui Ringin.
Namun kerjasama ini masih terkendala belum adanya tempat penampungan sampah skala besar. Sementara dalam pelaksanaannya, sampah harus disimpan terlebih dahulu, baru bisa menjadi energi listrik.
“Kita akan terus dorong agar MoU ini bisa segera terealisasi. Saat ini PLTU Sungai Ringin masih memanfaatkan kayu dan cangkang sawit sebagai bahan bakar,” jelas Kornelius, Senin (22/7/2024).
Dinas LH Sintang juga sudah mengundang investor pengolahan biji plastik dan pabriknya sudah ada. Hanya saja, masih terhambat jaringan listrik PLN ke pabrik.
“Nanti akan ada MoU dengan Bupati Sintang soal kerjasama pemanfaatan sampah plastik ini. Sampah yang bisa diolah menjadi biji plastik itu hanya botol plastik saja, yang lain tidak bisa,” lanjutnya.
Selain itu, Kornelius menyebut pihaknya juga sudah bertemu dengan Komunitas Bank Sampah di Jakarta dalam upaya menjalin kerjasama dalam mengolah sampah plastik selain botol plastik untuk dijadikan paving blok dan balok. Tempat pengolahan sampah plastik menjadi paving blok ini akan langsung ditempatkan di pondok pesantren yang dimiliki oleh pengelola Komunitas Bank Sampah.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
