Suaraindo.id – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), DR. Daniel Johan menegaskan kembali mengenai ideologi Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
“Menjadi alat pemersatu bangsa yang terdiri dari berbagai suku, daerah dan bahasa sebagaimana yang diikrarkan para pemuda dahulu tahun 1928,” ujar Daniel yang juga anggota DPR RI Dapil Kalbar 1 dalam kegiatan sosialisasi 4 Pilar yang dilaksanakan di Kota Singkawang, Minggu (24/11/2024).
Menurutnya, sebagai dasar negara, Pancasila adalah dasar Ideologi, merupakan pandangan hidup dimana setiap butir-butir Pancasila itu akan ada amal yang bisa dilakukan.
Upaya penguatan demokrasi serta memberikan pemahaman nilai -nilai Pancasila, UUD 1945 serta bagaimana menjaga keutuhan NKRI dan mempertahankan semangat Bhineka Tunggal Ika di sampaikan Daniel bersama dua Narasumber lainnya, yakni Messy Tandora, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Singkawang dan Tokoh Masyarakat Singkawang, H. Darsono.
Daniel mengatakan NKRI merupakan kesepakatan para pendiri negara kita. Selain itu negara yang memiliki wilayah yang luas dari Sabang sampai Merauke disatukan dalam satu semboyan yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu juga.
“Masyarakat singkawang tentunya sangat familiar dengan Pancasila, dilihat dari aspek suku, agama, ras dan antar golongan,” ujarnya.
Dimana lanjut dia, masyarakat Singkawang yang beraneka ragam, kaya akan budaya sehingga jika pendekatannya dari aspek tersebut akan menjadi modal untuk memotivasi bersama dalam memahami Pancasila. “Lebih jauh karena berkaitan erat dengan keyakinan yang kita miliki,” ujar bang DJ begitu ia biasa disapa.
Selanjutnya kata Daniel, pencetus Pancasila itu adalah tiga tokoh besar merupakan pahlawan nasional Indonesia yaitu Prof Muhammad Yamin, Dr Sutomo dan Ir. Soekarno.
“Tokoh-tokoh ini lah yang merumuskan butir-butir Pancasila. Beliau berwawasan dan Islam, dilihat dari butir-butir Pancasila itu sangat familiar kan dengan seorang Muslim,” ujar Daniel.
Daniel Johan yang juga Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKB mengatakan, penguatan ini sebagai kewajiban warga negara RI, apalagi sebagai wakil rakyat untuk saling mengingatkan.
“Agar keberadaan 4 pilar demokrasi kita ini betul-betul terus disampaikan ke generasi selanjutnya untuk dipedomani sebagai dasar dalam berkehidupan masyarakat di NKRI,” tukasnya.
Sementara, Messy Tandora dalam penyampaian materi 4 pilar mengingatkan sebagai warga negara harus menerima Pancasila sebagai dasar ideologi negara, menerima UUD 1945 sebagai konstitusi tertinggi terhadap peraturan-peraturan yang ada dibawahnya.
“Kemudian NKRI merupakan harga mati dimana bentuk negara kita adalah negara kesatuan,” tukasnya.
Sedangkan H. Darsono dalam paparannya lebih mengingat dan memberikan gambaran bagaimana dalam mengamalkan 4 Pilar yang sudah diwujudkan dalam berkehidupan di masyarakat.
“Sila pertama, Keutuhan Yang Mahasa Esa dalam Pancasila merupakan pernyataan bangsa Indonesia akan kepercayaan dan ketuhanan nya pada Yang Maha Esa,” jelasnya.