Suaraindo.id — Menteri Kehutanan Republik Indonesia (RI) Raja Juli Antoni, Selasa (14/1/2024) melakukan penanaman anakan pohon serentak di seluruh Indonesia yang terpusat di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Penanaman anakan pohon ini dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Menhut mengatakan, Presiden Prabowo Subianto adalah sosok yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup.
“Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, adalah seseorang yang sangat mencintai alam, hutan, dan lingkungan hidup. Pembangunan tidak boleh berhenti, namun harus tetap berkelanjutan dengan menjaga kelestarian hutan”, tegasnya.
Ia juga mengklarifikasi adanya isu-isu hoaks yang beredar di media massa mengenai komitmen pemerintah terhadap lingkungan.
Raja Juli menegaskan bahwa bahkan larangan untuk membunuh makhluk hidup sekecil apapun, seperti semut, laba-laba, hingga ular kobra yang muncul di suatu tempat, diterapkan sebagai wujud kepedulian terhadap alam.
Hutan Cadangan Pangan dan Energi
Terkait program ketahanan pangan nasional, Menteri Raja Juli menekankan bahwa pemanfaatan hutan cadangan pangan dan energi menjadi solusi untuk meminimalkan deforestasi.
“Misalnya dengan menanam padi gogo di hutan yang sudah dihijaukan. Satu hektar lahan kering bisa menghasilkan 3,5 ton beras. Jika kita cadangkan 1 juta hektare, maka 3,5 juta ton beras bisa diproduksi, mengurangi ketergantungan pada impor.
Selain itu, pohon aren yang disebut tanaman ajaib, mampu memproduksi 24 ribu ton bioetanol per hektar, berpotensi mengurangi impor BBM yang pada tahun 2023 mencapai 24 juta kilo ton”, jelasnya.
Penanaman 1 juta pohon ini juga dikaitkan dengan sejarah peringatan Hari Menanam Pohon yang diinisiasi Presiden Soeharto pada tahun 1993, sebagai langkah menjaga ketahanan air.
Gerakan Hijau Sejuk untuk NTT yang Sehat
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Ia mengajak masyarakat menjaga bibit yang telah ditanam demi kelestarian lingkungan.
“Gerakan ini sangat penting untuk menghadapi isu perubahan iklim, kemiskinan, dan ketahanan pangan. Kami sudah menerbitkan Surat Edaran tentang ‘Gerakan Hijau Sejuk Nusa Tenggara Timur Ku’ sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang lebih sehat, dengan harapan NTT Bisa, NTT Maju, dan NTT Sejahtera,” tegasnya.
Penanaman Serentak di Kupang
Kegiatan penanaman serentak ini dilakukan di lahan seluas 2,5 hektar dengan total 1.000 pohon ditanam di lokasi tersebut.
Penanaman 1 juta pohon ini diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam melestarikan alam dan menjaga ketahanan lingkungan untuk generasi mendatang.
Sementara itu, Kepala BPDAS Benain Noelmina, Dolfus Tuames menjelaskan, pohon yang ditanam bersama Menhut sebanyak seribu tanaman yang merupakan tanaman konservasi air.
“Jenis tanaman Merbau, tanaman asli NTT, bambu untuk mengkonservasi aliran air yang ada disini, mete, dan mahoni. Untuk di NTT sendiri ada seribu pohon yang kita tanam bersama pak menteri tadi pada areal 2,5 hektare hari ini,” kata Dolfus.
Menurut dia, penanaman ini akan mendapatkan perawatan, dan untuk NTT akan ditanami pohon di lahan seluas 350 hektar yang tersebar di beberapa kabupaten.
“Setelah penanaman ini akan dilakukan pemeliharaan lanjutan, untuk di NTT sendiri sekitar 350 hektar dan kita lakukan penanaman awal disini bersama pak menteri, selanjutnya sisanya akan ditanam di beberapa kabupaten,” urai dia.
Selanjutnya, Dolfus mengatakan, pihaknya menggunakan hidrogel yang merupakan sains untuk membantu tanaman dalam memenuhi kebutuhan air di musim kemarau.
“Hidrogel tadi merupakan inovasi yang kita pakai, untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air pada saat musim kemarau. Tentunya hidrogel itu salah satu fungsinya untuk mensuplai air pada tanaman, sesuai kebutuhan sekalipun di masa kemarau”, pungkasnya.
Untuk diketahui, tanaman Merbau Sumba merupakan tanaman khas dari NTT yang dapat menampung air, saat musim kemarau panjang.
Acara penanaman anakan pohon tersebut, dihadiri Anggota DPR RI Ahmad Johan, Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, Penjabat Wali Kota Kupang Linus Lusi, Wali Kota Kupang Terpilih dr. Christian Widodo, Vikjen Keuskupan Agung Kupang RD. Krispinus Saku, Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, serta jajaran TNI dari matra darat, laut, dan udara. ***