Suaraindo.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan memuji kualitas garam produksi dalam negeri yang telah mencapai standar tinggi, dengan kadar NaCl sebesar 98 persen. Angka ini bahkan melampaui kualitas garam impor yang rata-rata memiliki kadar NaCl sebesar 95 persen.
“Garam kita sudah mencapai NaCl 98 persen, sementara impor biasanya hanya 95 persen. Ini menunjukkan kualitas garam dalam negeri sangat bagus,” ujar Zulkifli Hasan saat mengunjungi Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Jumat (10/1/2025).
Zulhas menyatakan optimisme terhadap kemampuan Indonesia untuk menghentikan ketergantungan pada impor garam. Dengan kualitas garam yang terus meningkat, ia yakin kebutuhan nasional dapat sepenuhnya dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
“Dengan kualitas seperti ini, kita tidak perlu lagi impor garam. Ini bukti bahwa kita mampu mendukung swasembada pangan nasional,” tegasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan usai kunjungan kerja di pabrik garam PT Ainul Hayat Sejahtera, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten. Kunjungan ini juga dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Banten A Damenta dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan Ashaf.
Dalam kesempatan itu, Pj Gubernur Banten A Damenta mengungkapkan bahwa pada 2023, Banten menjadi salah satu dari 10 provinsi penghasil garam terbesar di Indonesia. Dengan luas lahan garam mencapai 28,4 hektare, Banten berhasil memproduksi sekitar 603 ton garam.
“Beberapa wilayah seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar untuk meningkatkan produksi garam di Banten,” ujar Damenta.
Ia menambahkan, optimalisasi lahan dan peningkatan teknologi pengolahan menjadi kunci untuk memperkuat kontribusi Banten dalam swasembada garam nasional.
Menko Pangan bersama rombongan juga meninjau proses produksi garam di PT Ainul Hayat Sejahtera. Pabrik ini menjadi salah satu contoh keberhasilan pengolahan garam berkualitas tinggi di Indonesia.
“Garam dengan kualitas NaCl 98 persen yang dihasilkan di sini membuktikan bahwa teknologi dan kerja keras para petani garam kita mampu bersaing di pasar global,” kata Zulhas.
Zulhas menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas garam dalam negeri.
“Langkah ini tidak hanya mendukung swasembada pangan, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” tutupnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS