Suaraindo.id – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, meresmikan tiga gedung baru sekaligus layanan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur, Puskesmas Telaga Biru, dan Puskesmas Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Edi menegaskan bahwa kehadiran ILP di tiga puskesmas ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah diakses oleh masyarakat. “Tidak hanya gedung baru, tetapi pelayanannya juga harus meningkat. Puskesmas harus mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di wilayah masing-masing. Pemkot Pontianak berkomitmen meningkatkan indeks pelayanan kesehatan,” ujarnya saat meresmikan ILP di UPT Puskesmas Tanjung Hulu, Jalan Ya’m Sabran, didampingi Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan.
Pada tahun 2025, Pemkot Pontianak melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak juga tengah melakukan perbaikan pada tiga puskesmas lainnya, yakni Puskesmas Paris 2 di Kecamatan Pontianak Tenggara, Puskesmas Kom Yos Sudarso di Kecamatan Pontianak Barat, serta Puskesmas Siantan Tengah di Kecamatan Pontianak Utara. Pembangunan dan perbaikan puskesmas lainnya akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.
Mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023, ILP merupakan upaya untuk menata dan mengoordinasikan layanan kesehatan primer dengan pendekatan siklus hidup. Layanan ini mencakup pelayanan bagi individu, keluarga, dan masyarakat sejak dalam kandungan hingga usia lanjut.
“ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat,” tambah Edi.
Ia berharap kehadiran ILP di Puskesmas Tanjung Hulu, Telaga Biru, dan Siantan Hulu dapat menjadi terobosan penting dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan efisien kepada warga. “Melalui ILP, kita ingin memastikan bahwa setiap warga mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas tanpa harus mengalami hambatan administratif atau teknis,” tegasnya.
Program ILP merupakan bagian dari komitmen Pemkot Pontianak untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. “ILP ini adalah jawaban atas tantangan yang selama ini dihadapi dalam pelayanan kesehatan dasar,” ungkapnya.
Program ILP dirancang untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan primer, seperti pemeriksaan rutin, imunisasi, konsultasi dokter, serta penanganan penyakit ringan hingga sedang dalam satu sistem yang terintegrasi. “Dengan adanya ILP, pasien tidak perlu lagi bolak-balik antar fasilitas kesehatan karena semua layanan dapat diakses di satu tempat,” jelas Edi.
Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko, menambahkan bahwa terdapat tujuh puskesmas yang telah masuk dalam roadmap untuk diperbaiki hingga tahun 2028. “Kami akan berusaha mencari anggaran baik dari pusat maupun daerah. Insyaallah, pada tahun 2028, seluruh puskesmas sudah terbangun dengan baik,” katanya.
Dengan adanya ILP, masyarakat yang datang ke puskesmas tidak hanya akan mendapatkan obat, tetapi juga pelayanan yang lebih komprehensif sesuai dengan siklus hidup mereka. “Jika dulu masyarakat datang untuk berobat dan hanya mendapatkan obat, kini dengan ILP setiap pasien akan diperiksa sesuai siklus hidupnya, mulai dari ibu hamil, balita, remaja, hingga penyakit menular. Skrining kesehatan juga akan dilakukan sebagai langkah preventif,” papar Saptiko.
Selain di puskesmas, ILP juga akan diterapkan di posyandu yang ada di Kota Pontianak. Saptiko menyampaikan bahwa posyandu kini telah menerapkan konsep ILP. “Tidak ada lagi pemisahan antara posyandu ibu hamil, balita, remaja, dan lansia. Semuanya digabung dalam satu posyandu dengan layanan yang terintegrasi,” pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
