Suaraindo.id – Dugaan keberadaan aliran sesat ditemukan di Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Seorang pria berinisial AK, warga Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur, disebut sebagai pemimpin kelompok tersebut.
Ajaran yang diduga menyimpang dari ajaran Islam yang lurus dan sahih ini terdeteksi di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai. Menyikapi temuan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sandai dan MUI Kabupaten Ketapang segera mengambil langkah-langkah koordinatif.
Kapolsek Sandai, IPDA Muhammad Ibnu Saputra, menyatakan pihak kepolisian bersama MUI Sandai telah melakukan diskusi terkait kasus ini. “Rencananya, pada hari Selasa mendatang akan diadakan mediasi,” ujarnya.
Ketua MUI Kabupaten Ketapang, KH. M. Faisol Maksum, menjelaskan bahwa pengungkapan kasus ini bermula dari laporan warga yang mengirimkan rekaman video kegiatan kelompok tersebut. Dalam rekaman terlihat adanya diskusi keagamaan yang mencurigakan.
“Sudah disampaikan ke mereka (pengikutnya) bahwa ajarannya terindikasi sesat. Kami juga berkoordinasi dengan Tim PAKEM, Polres Ketapang, dan Kemenag untuk melakukan klarifikasi secara langsung,” jelas Faisol, Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, dugaan semakin kuat setelah informasi dihimpun dari tokoh masyarakat, tokoh agama, serta hasil pengamatan langsung di lapangan.
Ketua MUI Kecamatan Sandai, KH. Uti Ahmad Qusyairi, menambahkan bahwa salah satu ajaran mencurigakan adalah doktrin bahwa salat batiniah lebih utama daripada salat fardu, bahkan mengarah pada penghapusan kewajiban salat fardu.
“Dari hasil rekaman, ada beberapa indikasi kuat yang mengarah pada penyimpangan. Kami telah rapat dan menindaklanjuti hal ini,” ungkapnya.
Meski jumlah pengikut di Sandai belum signifikan, namun AK yang berasal dari Kecamatan Sungai Laur, diketahui telah mulai menyebarkan ajarannya di wilayah Sandai.
“Kami sudah jadwalkan pertemuan antara MUI, tokoh masyarakat, dan pihak yang bersangkutan di Kantor Camat Sandai pada 29 April mendatang. Kami berharap pihak kecamatan dapat memfasilitasi,” pungkas KH. Uti.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS