Inflasi Kota Pontianak Maret 2025 Capai 0,38 Persen, Pemkot Pastikan Harga Tetap Terkendali

  • Bagikan
Rakor pengendalian inflasi dengan Kementerian Dalam Negeri melalui daring di Ruang Pontive Center, Pontianak, Kalbar, Senin (14/4/2025). SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Tingkat inflasi tahunan Kota Pontianak pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,38 persen, naik dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan disampaikan oleh Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring, Senin (14/4/2025) di Pontive Center, Kalimantan Barat.

“Terjadinya inflasi ini menunjukkan pergerakan ekonomi. Deflasi berkepanjangan juga tidak baik karena dapat berdampak pada daya beli masyarakat. Kita menargetkan inflasi tetap terkendali di kisaran 2,5 persen,” ujar Bahasan.

Pemkot Pontianak, kata Bahasan, berkomitmen menjaga stabilitas harga melalui berbagai langkah strategis. Di antaranya adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk memantau harga dan stok barang secara real time, sehingga pemerintah dapat merespons lebih cepat jika terjadi gejolak harga di pasar.

Selain itu, Pemkot juga memperketat pengawasan terhadap distribusi dan pasokan barang, terutama bahan pokok, untuk mencegah terjadinya penimbunan dan memastikan kelancaran arus barang ke masyarakat.

“Setiap hari Senin, kami mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Mendagri, Bapak Tito Karnavian, agar pengendalian inflasi di seluruh daerah bisa seragam dan terarah,” jelasnya.

Bahasan juga menegaskan bahwa pengendalian inflasi merupakan bagian dari program prioritas 100 hari kerja pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Bahasan, yang resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 lalu.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, Pemkot akan mengaktifkan kembali Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan bersinergi dengan Satgas Pangan, untuk memantau harga secara langsung di pasar tradisional maupun ritel modern.

“Kita juga terus membangun kerja sama antar daerah, terutama dalam hal distribusi pangan, agar tidak terjadi kelangkaan ataupun ketimpangan harga,” tambahnya.

Meskipun Kota Pontianak menghadapi sejumlah hari besar nasional dan keagamaan dalam waktu berdekatan, seperti Natal dan Tahun Baru, Imlek, Ramadan hingga Idulfitri, Bahasan menyebut kondisi inflasi masih dalam batas wajar dan tidak terjadi lonjakan harga signifikan.

“Alhamdulillah, kondisi harga di pasaran masih relatif stabil. Ini tak lepas dari kerja sama semua pihak dalam menjaga kelancaran distribusi dan pengawasan,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan