Lomba Tangkap Babi Warnai PGD ke-39 Kalbar, Tradisi Kampung yang Kembali Hidupkan Tawa Rakyat

  • Bagikan
Sejumlah peserta yang mengikuti lomba menangkap babi di pekan Gawai Dayak Kalbar.SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Suasana penuh tawa dan sorak sorai mewarnai arena Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-39 di Kalimantan Barat, Jumat (23/5), saat lomba tangkap babi kembali digelar di tengah antusiasme masyarakat. Permainan tradisional ini menjadi salah satu hiburan yang paling dinanti, setelah sempat vakum dalam beberapa edisi terakhir PGD.

Ketua Panitia PGD Kalbar 2025, Martinus Sudarno, menjelaskan bahwa lomba ini diadakan sebagai bentuk hiburan rakyat sekaligus upaya melestarikan permainan khas kampung yang dahulu kerap digelar saat perayaan adat.

“Perlombaan ini semata-mata bentuk hiburan. Ini permainan kampung yang biasa dilaksanakan di momen tertentu, dan saat ini kami hidupkan kembali. Antusias peserta cukup tinggi,” ujar Martinus kepada wartawan.

Dalam lomba yang digelar di area terbuka dekat Rumah Radakng ini, sebanyak 30 peserta dari berbagai sanggar seni dan perwakilan kabupaten/kota turut ambil bagian. Yang menarik, para peserta harus menangkap babi dalam kondisi mata tertutup, menambah keseruan dan gelak tawa penonton.

“Antusias masyarakat luar biasa. Dengan mata peserta ditutup, suasananya jadi lebih seru dan lucu, ini benar-benar menghibur,” tambah Martinus sambil tersenyum.

Meski babi menjadi objek perlombaan, panitia memastikan bahwa hewan tersebut tidak diberikan kepada peserta sebagai hadiah. Sebaliknya, babi akan disiapkan sebagai bagian dari hidangan bersama saat acara penutupan PGD.

“Babi ini nanti akan kita potong untuk makan bersama di akhir acara. Hadiah untuk peserta tetap ada, tapi bukan babinya. Intinya ini untuk menyatukan dan menghibur masyarakat,” jelas Martinus.

Lomba tangkap babi menjadi bukti nyata bagaimana budaya dan permainan rakyat masih mampu menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang dalam suasana penuh keakraban dan keceriaan, menjadikan PGD 2025 bukan hanya ajang budaya, tapi juga ruang tawa dan nostalgia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan