Suaraindo.id- Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor 9,3 ton ikan tuna milik PT. Dempo Andalas Samudera, Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Jumat (09052025).
Menurut Mendag Busan, para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),dapat memanfaatkan berbagai kerja sama perdagangan yang telah dijalin Indonesia dengan negara- negara mitra. Contohnya, ekspor ke UEA dapat dilakukan dengan memanfaatkan Persetujuan
Kemitraan Ekonomi Komprehensif kedua negara (Indonesia-United Arab Emirates CEPA).
Skema inimemungkinkan UEA untuk menurunkan dan menghapus tarif bea masuk untuk sekitar 94 persen dari total pos tarif, sehingga membuka akses pasarnya bagi Indonesia.
“Kita sudah punya perjanjian dagang dengan UEA, maka perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya. Selain itu, Indonesia dan Tunisia akan menandatangani CEPA pada Juni mendatang. Indonesia jugasedang mengejar penyelesaian perundingan CEPA dengan Uni Eropa untuk membuka potensi pasar
yang besar sekali ke sana,” kata Mendag Busan saat menyampaikan sambutan.
Selama ini, Kementerian Perdagangan telah melaksanakan pembukaan pasar baru ke pasar-pasar nontradisional, atau pasar yang potensinya belum terjamah, dalam strategi ekspor. Inisiatif untuk membuka pasar ekspor baru saat ini semakin relevan. Salah satunya, karena dinamika perang dagang dan hambatan perdagangan yang diterapkan secara unilateral. Untuk itu, ekspor ke negara
mitra yang telah memiliki perjanjian akan menjadi daya tarik.
Dengan bertambahnya jumlah kerja
sama perdagangan dengan negara mitranya, hal tersebut diharapkan memberikan motivasi bagi para eksportir untuk meningkatkan ekspornya.
Sementara itu, Mahyeldi meminta pemerintah pusat untuk mendukung ekspor produk unggulan Sumatra Barat. Ia mengatakan, Export Coaching Program dari Kemendag telah menghasilkan 60 eksportir baru sehingga menambah jumlah jajaran eksportir yang ada saat ini.
“Kami juga mengharapkan informasi dan dukungan bagi pelaku usaha Sumatra Barat agar bisa mengikuti berbagai pameran di dalam dan luar negeri,” ujar Mahyeldi.
Chief Sustainability Officer & Co-Founder Aruna Indonesia Utari Octavianty mengatakan, industri perikanan harus tetap berdiri tegak di tengah situasi global yang penuh dinamika dan perang. Ia pun
berterima kasih atas dukungan Kemendag sehinga PT Dempo Andalas Samudera tetap bisa mengekspor tuna ke Dubai, UEA, dan dihubungkan dengan para pembeli di UEA. Ia berharap, kegiatan ekspor dapat terus dilaksanakan.
“Sehingga, nelayan-nelayan di Bungus (Sumatra Barat) bisa terus menangkap ikan tuna danmendapatkan akses pasar yang lebih baik. Ekspor ini menjadi simbol kerja keras para nelayan,seluruh karyawan dan pekerja, hingga ekosistem perikanan,” kata Utari.
IKURI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS