Suaraindo.id – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mendampingi Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, dan jajaran pejabat tinggi Kementerian Perindustrian RI dalam kunjungan kerja ke Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMTI) Pontianak, Jumat (20/6/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat secara langsung kesiapan lembaga pendidikan vokasi dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar kerja internasional, sekaligus menggali potensi kerja sama dalam pembentukan kelas migran untuk menyiapkan calon pekerja migran yang terampil, khususnya di sektor industri.
Menteri Abdul Kadir Karding menyampaikan apresiasinya atas kesiapan SMK-SMTI Pontianak dalam menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri global. Ia menilai sekolah tersebut telah menunjukkan potensi besar dalam mencetak tenaga kerja kompeten untuk pasar luar negeri.
“Kunjungan ini saya lakukan untuk melihat langsung kesiapan anak-anak sekolah, terutama dari sisi kurikulumnya. Ternyata kurikulum mereka sudah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya kepada wartawan usai meninjau fasilitas pendidikan.
Dalam kesempatan itu, Menteri P2MI juga menjajaki rencana kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengembangan kelas migran di sekolah-sekolah kejuruan. Program ini akan membekali siswa dengan pelatihan berbasis industri dan pengetahuan ketenagakerjaan internasional sejak dini.
“Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya saing calon pekerja migran dari daerah-daerah, termasuk Kalbar, guna menjawab kebutuhan tenaga kerja global yang semakin selektif dan kompetitif,” tambah Abdul Kadir.
Gubernur Ria Norsan menyatakan dukungan penuh terhadap rencana tersebut. Ia menilai langkah ini sejalan dengan visi Pemprov Kalbar dalam memperluas akses kesempatan kerja bagi lulusan SMK.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah pusat. Ini adalah bentuk nyata sinergi untuk menyiapkan SDM unggul dari Kalbar yang bisa bersaing di sektor industri, baik dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Norsan.
Kunjungan ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi lintas lembaga dalam pengembangan pendidikan vokasi yang berorientasi global. Dengan sinergi tersebut, Kalbar diharapkan mampu menjadi salah satu daerah penyumbang tenaga kerja migran berkualitas di masa depan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS