Suaraindo.id – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, mendorong pelaku industri kreatif dan pengerajin lokal untuk memaksimalkan pemanfaatan digitalisasi dalam memasarkan produk kerajinan. Hal ini disampaikan saat pelantikan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kalimantan Barat Masa Bhakti 2025–2030 yang digelar di Pendopo Gubernur Kalbar, Senin (16/06/2025).
Menurut Norsan, kerajinan tidak hanya bernilai ekonomis tetapi juga merepresentasikan kekayaan budaya Kalimantan Barat yang perlu dijaga dan dipromosikan hingga ke pasar internasional.
“Kerajinan Kalimantan Barat merupakan simbol identitas yang membanggakan. Produk ini unik, berkualitas, dan merupakan bagian dari warisan budaya kita. Bukan sekadar barang dagangan, tetapi juga lambang kebudayaan yang hidup,” ujarnya di hadapan pengurus Dekranasda yang baru dilantik.
Gubernur berharap Dekranasda tidak hanya menjadi wadah kreatif bagi para pengerajin, namun juga berperan aktif dalam mendorong peningkatan kualitas produk serta memperluas akses pasarnya.
“Yang pertama kita harapkan adalah peningkatan, baik dari sisi kualitas kerajinan maupun pemasarannya,” ungkap Norsan.
Ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan zaman, khususnya pemanfaatan sistem digital untuk mendongkrak eksistensi produk kerajinan Kalbar.
“Sekarang sistem serba digital, dan itu bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan produk-produk kita lebih luas. Ini perlu menjadi prioritas agar kerajinan kita bisa menembus pasar nasional hingga global,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gubernur juga berharap adanya kebanggaan kolektif terhadap produk lokal Kalbar, baik dari kalangan pengrajin maupun masyarakat umum sebagai pengguna.
“Kita ingin masyarakat merasa bangga saat mengenakan dan menggunakan produk kerajinan asli Kalbar. Ini akan memperkuat identitas daerah sekaligus menumbuhkan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Pelantikan pengurus Dekranasda Kalbar 2025–2030 ini diharapkan menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran organisasi sebagai penggerak pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal berbasis kearifan lokal.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS