Kredit Konsumtif Masih Dominan, OJK NTT Dorong Pembiayaan UMKM

  • Bagikan
Kepala OJK Provinsi NTT Japarmen Manalu, saat menyampaikan materi dalam kegiatan Media Gathering di Nekamese, Kabupaten Kupang, Selasa (10/6).

Suaraindo.id – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Japarmen Manalu, menyoroti rendahnya pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT yang masih jauh di bawah rata-rata nasional.

Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Media Gathering OJK NTT yang berlangsung di Nekamese, Kabupaten Kupang, Selasa (10/6/2026).

“Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,3 persen. Untuk kawasan Bali-Nusra, angka pertumbuhannya cukup kompetitif.

Tapi NTT hanya tumbuh 3,73 persen. Ini menjadi keprihatinan kita bersama,” kata Japarmen Manalu di hadapan para jurnalis.

Meski begitu, ia menambahkan bahwa inflasi di NTT saat ini masih relatif stabil di angka 5,55 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih cukup terjaga, sehingga membuka peluang pengembangan sektor-sektor produktif, terutama pertanian dan UMKM.

Japarmen juga menekankan pentingnya peran media sebagai mitra OJK dalam memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat luas.

Ia berharap melalui kegiatan media gathering ini, para jurnalis dapat menulis dan menyampaikan informasi yang mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat.

“Media punya peran penting dalam membangun pemahaman masyarakat tentang pentingnya akses terhadap layanan keuangan formal, termasuk kredit usaha produktif,” ujarnya.

Namun demikian, struktur kredit perbankan di NTT hingga kini masih didominasi oleh kredit konsumtif. Kurang dari 30 persen dari total kredit disalurkan untuk sektor usaha produktif.

Padahal, sektor ini dinilai memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Di NTT, saat ini terdapat 23 cabang Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank NTT, 38 bank umum, dan 11 kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

  • Bagikan