Pemerintah Genjot Program Makan Bergizi Gratis, Targetkan 82,9 Juta Penerima hingga Akhir 2025

  • Bagikan
Program MBG Diperluas, Bukti Nyata Pemerintah Fokus Tingkatkan Kualitas SDM. SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Pemerintah terus mempercepat pelaksanaan program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menaikkan target penerima manfaat secara signifikan menjadi 82,9 juta jiwa hingga akhir Desember 2025. Program ini menjadi salah satu pilar utama dalam peningkatan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, guna memperkuat sumber daya manusia Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.

Hingga 21 Mei 2025, program MBG telah berhasil menjangkau 3,98 juta penerima manfaat melalui 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut peningkatan jumlah penerima manfaat telah dirancang secara sistematis, dengan memperhatikan kesiapan logistik, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

“Kami tengah memverifikasi tambahan 14.000 SPPG, termasuk 1.000 yang akan ditempatkan di pondok pesantren. Selain itu, kami menargetkan 30.000 SPPG siap operasional pada Agustus 2025 melalui program pelatihan SPPI,” jelas Dadan.

Pemerintah juga melibatkan komunitas, lembaga pendidikan, dan sektor swasta guna menciptakan ekosistem gizi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Presiden Prabowo Subianto bahkan meminta agar perluasan cakupan MBG dipercepat secara masif, terutama pada bulan November hingga Desember 2025, agar manfaat program benar-benar dirasakan masyarakat luas.

Untuk mendukung program ini, pemerintah telah menyiapkan alokasi anggaran hingga Rp100 triliun melalui APBN. Namun, menurut Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, realisasi anggaran diperkirakan hanya akan mencapai sekitar Rp50 triliun. Dana tersebut akan dicairkan bertahap, dimulai dari Rp4,7 triliun pada Juni, dan terus meningkat seiring bertambahnya penerima manfaat hingga mencapai kumulatif Rp116 triliun.

“Kami memastikan skema pembiayaan dilakukan secara fleksibel namun terkontrol, demi efektivitas dan akuntabilitas penggunaan anggaran,” ujar Suahasil.

Demi menjaga transparansi dan mendorong pengawasan publik, BGN mewajibkan seluruh satuan layanan gizi membuat akun media sosial resmi. Setiap hari, mereka akan mengunggah dokumentasi menu makanan dan aktivitas pelayanan.

Program MBG juga dirancang untuk mendongkrak ekonomi lokal. Pemerintah melibatkan petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM sebagai mitra pemasok bahan pangan segar dan berkualitas.

“Ini bukan sekadar program bantuan makanan, tapi investasi gizi jangka panjang untuk melahirkan generasi unggul dan produktif,” tegas Dadan.

Dengan pelibatan lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, TNI/Polri, serta sektor swasta, program MBG diharapkan tidak hanya menjangkau lebih banyak penerima, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas dan berkelanjutan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan