Suaraindo.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menegaskan bahwa produk-produk outdoor buatan lokal kini mampu bersaing dengan merek-merek internasional. Hal ini disampaikannya dalam pembukaan Indonesia Outdoor Festival (Indofest) 2025 yang digelar di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
“Kalau saya boleh bilang, kualitas produk lokal kita hampir tidak ada bedanya dengan produk luar negeri. Hari ini, baju-baju outdoor buatan Indonesia tidak kalah hebat dibanding produk internasional,” tegas Maman dalam sambutannya.
Lebih dari sekadar apresiasi, Maman juga menekankan bahwa pemerintah tengah berupaya memperkuat sektor UMKM, khususnya yang bergerak di industri outdoor. Ada dua fokus utama: peningkatan akses pembiayaan dan pembukaan akses pasar.
Salah satu inisiatif konkret yang tengah dikembangkan adalah program UMKM klaster—sebuah skema pendanaan kolektif yang dirancang untuk membantu pelaku usaha dalam ekosistem bisnis serupa. Dengan pola ini, pembiayaan akan diberikan secara terintegrasi, sehingga produksi barang dapat ditingkatkan secara signifikan.
“Dari ekosistem usaha besar, kita akan top up pembiayaan ke unit-unit usaha yang ada di bawahnya. Tujuannya jelas: meningkatkan volume produksi dan memperkuat daya saing mereka,” ujar Maman.
Di sisi lain, pembukaan akses pasar juga dinilai krusial. Dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga—seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kehutanan, hingga Basarnas—dianggap sebagai sinyal positif bagi pertumbuhan industri outdoor nasional.
“Saya rasa tak ada lagi alasan bagi ekosistem produk outdoor lokal untuk tidak berkembang. Dukungan lintas sektor sudah ada, tinggal kita optimalkan,” lanjutnya.
Kehadiran Maman di Indofest 2025 juga menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha di sektor ini, yang sebagian besar berasal dari kalangan UKM. Ia melihat bahwa industri outdoor kini telah bertransformasi menjadi bagian dari gaya hidup modern masyarakat Indonesia.
“Minat terhadap aktivitas luar ruang semakin tinggi. Maka kebutuhan akan perlengkapan, pakaian, dan peralatan pun meningkat. Ini bukan sekadar kebutuhan, tapi sudah menjadi bagian dari lifestyle dan fashion,” jelasnya.
Dalam hal regulasi, Maman menyinggung keberadaan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perlindungan dan Kemudahan UMKM. Tantangan ke depan adalah memastikan implementasinya berjalan efektif di lapangan agar manfaatnya benar-benar dirasakan pelaku usaha.
Sementara itu, CEO COS Event sekaligus penyelenggara Indofest 2025, Disyon Toba, menargetkan jumlah pengunjung tahun ini dapat mencapai 75.000 orang, naik dari 60.000 pada tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa Indofest bukan hanya ajang pameran, tetapi juga wadah kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem kegiatan luar ruang yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.
“Kami ingin menunjukkan kepada para menteri bahwa dunia outdoor kini telah menjadi industri besar. Sudah saatnya pemerintah benar-benar melirik dan mendukungnya,” tutup Disyon.