Suaraindo.id — Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) tahun 2025. Program strategis ini dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut melalui Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VII Kupang, bertujuan mendistribusikan uang layak edar sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Pelepasan tim ekspedisi dilakukan di Pelabuhan Lantamal VII Kupang pada Jumat petang (13/6/2025), dengan keberangkatan menggunakan KRI Diponegoro-365 menuju lima pulau sasaran di wilayah NTT, yakni Pulau Pamana, Pulau Riung, Pulau Palue, Pulau Waiwerang, dan Pulau Lamalera. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, dari tanggal 13 hingga 19 Juni 2025.
Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI, Hari Widodo, menyampaikan bahwa Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 membawa ketersediaan uang tunai senilai Rp5 miliar. “ERB 2025 ini merupakan bentuk sinergi berkelanjutan antara BI dengan TNI Angkatan Laut yang sudah berlangsung sejak 2022. Tahun ini adalah pelaksanaan ekspedisi ke-6 secara nasional,” jelasnya.
Hari Widodo menegaskan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Tujuan utama ERB adalah memastikan ketersediaan uang rupiah yang cukup, dengan pecahan sesuai kebutuhan masyarakat, dan dalam kondisi layak edar, khususnya di wilayah yang belum terjangkau layanan perbankan secara langsung.
Dalam kegiatan ini, masyarakat di wilayah 3T akan mendapatkan kesempatan menukarkan uang lusuh atau tidak layak edar dengan uang baru yang layak pakai. Selain itu, masyarakat juga diberikan edukasi tentang pentingnya mencintai, bangga, dan paham terhadap rupiah, sebagai bagian dari kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran akan peran strategis rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.
“Melalui ekspedisi ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan uang baru yang layak edar, tetapi juga memahami nilai rupiah sebagai alat pembayaran sah sekaligus simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambah Hari Widodo.
Hari Widodo juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI AL, Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kota Kupang. “Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergitas antar-lembaga negara dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan bangsa. Kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat,” ujarnya.
Mekanisme penukaran dilakukan secara langsung dengan mendatangi masyarakat di lokasi pulau-pulau tersebut. Uang lama yang dikumpulkan akan diproses lebih lanjut di Kantor BI Perwakilan NTT.
Sementara itu, Komandan Lantamal VII Kupang, Laksamana Pertama TNI Luhut Siagian, M.Tr. Opsla, menyatakan kesiapan penuh pihaknya mendukung pelaksanaan ekspedisi ini sebagai bagian dari tugas menjaga kedaulatan negara.
“Kolaborasi ini adalah bukti nyata kehadiran negara di wilayah 3T. TNI AL menjaga kedaulatan maritim dari aspek pertahanan dan keamanan, sementara BI menjaga kedaulatan ekonomi melalui distribusi uang rupiah,” tegasnya.
Menurut Luhut Siagian, kegiatan ini penting agar masyarakat di pelosok benar-benar merasakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, tidak hanya secara fisik tetapi juga dari sisi ekonomi.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat adalah program nasional yang sudah digelar sejak 2012. Tahun ini merupakan pelaksanaan ke-6 secara nasional. Sinergi BI dan TNI AL kembali menegaskan komitmen menjaga kedaulatan rupiah hingga ke titik terjauh Republik Indonesia.
Acara pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 turut dihadiri sejumlah pejabat penting, seperti Asisten III Setda Provinsi NTT, Samuel Halundaka, mewakili Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo, serta Forkopimda NTT.***