Suaraindo.id – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian nasional, khususnya perkebunan tebu. Melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, kebijakan pembiayaan petani tebu kini mendapatkan angin segar lewat peluncuran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus tebu rakyat, yang diharapkan mampu mendongkrak produksi dan kesejahteraan petani.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa skema terbaru KUR ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan yang signifikan. Jika sebelumnya plafon pembiayaan KUR bersifat akumulatif hingga Rp 500 juta, kini batas itu dapat diakses berulang kali tanpa harus langsung naik ke skema kredit komersial.
“Program baru di skema kredit KUR adalah tebu rakyat. Ini diberikan dengan fasilitas sampai Rp 500 juta, dan bisa untuk individual maupun kelompok,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (3/7/2025).
Yang lebih menarik, skema ini akan melibatkan pabrik gula sebagai avalis atau penjamin kredit. Dengan sistem ini, petani tidak lagi dibebani agunan, karena pabrik yang akan bertanggung jawab atas pinjaman. Ini dinilai sebagai terobosan penting yang membuka akses pembiayaan lebih luas bagi petani.
Kebijakan ini merupakan respons langsung terhadap keluhan yang selama ini dirasakan petani tebu, yang kesulitan mengakses kredit karena terhambat sistem akumulasi. Selain meningkatkan produktivitas, langkah ini juga diyakini akan berdampak positif terhadap ketahanan pangan nasional, khususnya dalam mewujudkan swasembada gula.
“Dengan revitalisasi penanaman ulang (replanting) tebu, diharapkan yield meningkat. Revitalisasi KUR ini mendukung ketahanan pangan dan sektor pertanian secara keseluruhan,” imbuh Airlangga.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga menyoroti pentingnya penyederhanaan regulasi pembiayaan di sektor pertanian. Ia mendesak agar KUR tidak lagi menjadi hambatan bagi petani yang justru sudah menunjukkan kinerja pembayaran yang baik.
“Kalau petani lancar membayar tiap tahun, kenapa tidak bisa pinjam lagi? Harusnya tiap tahun bisa akses lagi, jangan dibatasi oleh akumulasi,” tegas Amran.
Diketahui, produksi gula nasional pada tahun 2024 tercatat sebesar 2,46 juta ton, naik 8,57% dibanding tahun 2023. Pemerintah menargetkan capaian ini terus meningkat melalui enam strategi utama: penguatan penyuluhan, perbaikan sistem pengelolaan, penyediaan sarana produksi dan pupuk, pengembangan irigasi, pengelolaan lahan, hingga penetapan harga tebu yang pro-petani.
Program KUR Tebu Rakyat menjadi salah satu kunci percepatan realisasi target tersebut, sekaligus upaya nyata pemerintah dalam memperkuat kemandirian pangan nasional berbasis keberdayaan petani.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS