Suaraindo.id – Beberapa waktu lalu, terjadi aksi pengeroyokan terhadap seorang mahasiswa bernama Muhammad Ilyas (20), warga Ngampilan, Yogyakarta.
Kejadian bermula hanya karena korban menegur pengendara yang berhenti di tengah jalan. Korban pun akhirnya dikeroyok sejumlah pemuda di salah satu Warmindo, di Jalan Ipda Tut Harsono, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Kamis (6/11/2025) sekira pukul 23.45 WIB.
Menurut Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung H, peristiwa bermula saat korban bersama temannya, Yogie (22), mahasiswa asal Kotawaringin, berboncengan motor dari arah kos mereka di Jalan Sawit, Semaki.
Keduanya hendak mencari makan di kawasan Timoho yang dikenal ramai dengan deretan warmindo.
Ilyas meminta Kepolisian Resort Kota Yogyakarta agar segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal.
“Semoga kedepannya tidak ada lagi korban serupa seperti saya, saya minta dengan sangat agar Polisi segera menangkap para pelaku dan berikan hukuman yang seberat-beratnya,” ujar Ilyas saat ditemui di Rumah Sakit UAD, Sleman, Selasa (11/11/2025).
Dikonfirmasi terpisah, Iptu Gandung saat dikonfirmasi menyampaikan kasus masih salah tahap penyelidikan pihaknya.
“Segera diatensi, tentunya kasus yang dilaporkan ditindaklanjuti,” kata Iptu Gandung.
Kronologis Kejadian
Saat melintas di perempatan Balai Kota, korban melihat seorang pengendara duduk di atas motor dan berhenti di tengah jalan.
Dengan niat baik, korban menegur agar pengendara tersebut menepi supaya tidak mengganggu arus lalu lintas. Teguran itu justru dianggap menyinggung.
Pengendara yang ditegur langsung memanggil teman-temannya yang berada tidak jauh dari lokasi. Tanpa banyak bicara, rombongan itu mengejar korban hingga ke depan Hotel Gaia.
Korban diserang secara brutal, dipukuli dengan tangan kosong dan benda tumpul hingga mengalami luka robek di bagian kepala.
Melihat situasi semakin berbahaya, korban berusaha menyelamatkan diri dengan masuk ke Warmindo T3 di Jalan Ipda Tut Harsono. Namun para pelaku tetap mengejar hingga masuk ke dalam warung makan dan kembali menghajar korban di depan pengunjung.
“Korban mengalami luka sobek di bagian kepala akibat hantaman benda tumpul. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Happy Land,” ujar Iptu Gandung H saat dikonfirmasi Jumat pagi (7/11/2025).
Polisi yang menerima laporan segera bergerak. Petugas mendatangi lokasi kejadian, mengamankan area, mencatat identitas korban, serta memintai keterangan sejumlah saksi. Rekaman CCTV di sekitar lokasi telah diamankan untuk membantu proses penyelidikan.
“Kami sudah mengumpulkan bukti awal dan keterangan saksi. Tim sedang memburu para pelaku yang identitasnya sudah mulai kami telusuri,” tambah Gandung.
Aksi kekerasan ini kemudian viral di media sosial. Banyak warganet mengecam tindakan brutal tersebut, terlebih karena dipicu persoalan sepele.
Rekaman amatir memperlihatkan suasana ricuh di sekitar Warmindo T3 ketika sejumlah orang memukuli seseorang yang berusaha melindungi diri.
Seorang saksi mata, penjual makanan di sekitar lokasi, mengatakan suasana malam itu mendadak gaduh.
“Awalnya cuma kayak orang ribut di jalan. Tahu-tahu mereka lari ke warmindo, terus pukul-pukulan di dalam. Banyak yang teriak,” ujar saksi yang enggan disebut namanya.
Polisi mengimbau siapa pun yang mengenali pelaku dalam rekaman viral tersebut agar segera melapor.
“Jangan main hakim sendiri. Kekerasan di ruang publik bisa berujung pidana berat. Kami akan proses hukum siapa pun yang terlibat,” tegas Iptu Gandung H.
Korban kini masih menjalani perawatan dan didampingi keluarga. Sementara itu, polisi terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Kasus ini menambah daftar kekerasan jalanan yang meresahkan masyarakat di Kota Yogyakarta.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS














