Suaraindo.id – Puluhan relawan pemadam kebakaran gabungan dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya dibuat kecewa setelah menerima laporan palsu terkait kebakaran rumah di Jalan Parit Sembin II, Desa Parit Baru, Kabupaten Kubu Raya, pada Minggu malam (18/5/2025).
Informasi awal mengenai insiden tersebut disebarkan melalui sebuah grup WhatsApp yang menyebutkan adanya kebakaran rumah. Namun setibanya di lokasi, para relawan tidak menemukan tanda-tanda kebakaran sebagaimana yang dilaporkan.
Salah satu petugas pemadam kebakaran, Momon, mengungkapkan bahwa informasi yang diterima ternyata tidak benar dan terkesan menjebak para relawan.
“Kami sudah sampai di lokasi, ternyata tidak ada rumah yang terbakar. Kami merasa seperti sedang diprank,” ujar Momon saat dikonfirmasi Suarakalbar.co.id.
Ia menambahkan, para relawan merasa kecewa karena harus menempuh perjalanan dengan kecepatan tinggi menggunakan kendaraan operasional demi memberikan pertolongan, namun mendapati situasi yang jauh dari yang dilaporkan.
“Kami datang dari jauh, dengan niat ingin membantu. Tapi setelah sampai, ternyata tidak ada kejadian kebakaran seperti yang diinformasikan,” katanya dengan nada kecewa.
Menurut Momon, kejadian seperti ini bisa berdampak buruk terhadap kepercayaan relawan terhadap laporan-laporan serupa di masa mendatang.
“Kami sangat berharap masyarakat bisa lebih bijak dalam menyampaikan informasi. Laporan palsu seperti ini bukan hanya merugikan kami, tapi juga bisa menghambat respon terhadap kejadian yang benar-benar darurat,” tegasnya.
Sementara itu, seorang warga setempat, Astuti, membenarkan bahwa sempat terjadi insiden kecil di lokasi, namun bukan kebakaran rumah sebagaimana yang disebutkan.
“Sekitar pukul 20.30 WIB memang sempat ada api di salah satu tiang listrik karena ada yang bakar sampah di belakang rumah. Api sempat menyambar ke tiang, tapi langsung padam sendiri,” jelas Astuti.
Ia juga mengaku terkejut dengan kedatangan puluhan relawan damkar ke lokasi, karena menurutnya situasi sudah kembali aman sebelum mereka tiba.
“Saya juga kaget banyak sekali mobil damkar yang datang. Mungkin karena laporan yang masuk terlalu dibesar-besarkan,” tambahnya.
Insiden ini menjadi pelajaran penting akan pentingnya verifikasi informasi sebelum disebarkan ke publik, khususnya yang berkaitan dengan situasi darurat. Para relawan damkar mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main dengan informasi kebencanaan, karena dapat membahayakan nyawa dan mengganggu pelayanan kemanusiaan yang sesungguhnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS