Jelang Nataru, Bandara Internasional Minangkabau Bentuk Tim dan Posko Monitoring

  • Bagikan

Suaraindo.id- Dalam rangka monitoring angkutan Natal tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 di Bandara Internasional Minangkabau, PT Angkasa Pura II (Persero) membentuk posko Monitoring Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 yang dimulai tanggal 18 Desember 2020 (H-7) s/d 4 Januari 2021 (H+3). Posko tersebut bertempat di Area Selasar kedatangan Domestik Terminal.

EGM BIM Yos Suwagiyono dalam sambutan saat apel gabungan pembukaan posko monitoring natal 2020 dan tahun baru 2021 menjelaskan diharapkan setiap stakeholder di bandara harus saling bahu membahu dan menjaga pelayanan terhadap penumpang yang ada di BIM.

Lebih lanjut, Bang Yos yang merupakan panggilan akrab beliau, memprediksi akan terjadi kenaikan 5 – 10 persen jumlah penumpang dari bulan lalu.

“Kita memprediksi ada lonjakan penumpang 5-10 persen di bandingkan bulan yang lalu. Dua hari ini saja jumlah penumpang berkisar empat ribuan,” ucapnya.

Selanjutnya, penerapan yang mewajibkan penumpang semua moda transportasi khususnya udara menunjukkan hasil rapid antigen negatif yang berlaku mulai 18 Desember 2020- 8 Januari 2021, Bang Yos menjelaskan BIM masih menunggu surat edaran dari tim gugus tugas Covid-19 Pemrov Sumbar.

“Kita masih menunggu perubahan surat edaran dari tim gugus tugas covid-19. Sekarang kita masih menerapkan hasil swab antibodi karena masyarakat telah melakukan tes rapid. Kita lebih fokus melayani penumpang dengan memberikan rasa aman dan sehat saja,” ucapnya.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah 6 Agoes Subagyo dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa kita telah melakukan koordinasi setiap unsur di bandara untuk menerapkan peraturan baru yang akan di keluarkan oleh pemerintah.

“Penerapan rapid antigen hanya diterapkan pada liburan natal 2020 dan tahun baru 2021 saja. Oleh karena itu, kita harus sosialisasikan ke masyarakat. Saat ini, sampai belum keluarnya surat edaran, maka rapid antibodi masih bisa di lakukan,” ucapnya.

Cara kerja rapid test antibodi dengan mengambil darah untuk sampel pemeriksaan. Lama waktu yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya antibodi dalam tubuh adalah 5 hingga 10 menit.

Harga rapid test antibodi ini cukup terjangkau yaitu Rp 150 ribu bahkan di beberapa tempat harganya bisa di bawah Rp 100 ribu jika sedang ada promo.

Sedangkan rapid test antigen adalah tes untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona dengan mendeteksi adanya materi genetik atau protein spesifik dari virus tersebut dalam tubuh seseorang.

Sampel yang diambil adalah lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan dengan metode usap (swab). Sehingga, rapid test antigen terkadang disebut juga dengan swab antigen.

Untuk tingkat keakuratan hasil rapid test antigen jika seseorang dinyatakan positif terinfeksi virus corona biasanya tinggi. Meski demikian, tetap ada kemungkinan hasil tes positif palsu.

Sementara untuk hasil negatif sebaiknya masih dilakukan tes PCR untuk mengetahui hasilnya secara lebih akurat.

  • Bagikan