IAIN Pontianak Sertifikasi Wawasan Kebangsaan Ormawa

  • Bagikan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar sertifikasi wawasan kebangsaan bagi organisasi mahasiswa (Ormawa) pada 6-7 April 2021

Suaraindo.id—Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar sertifikasi wawasan kebangsaan bagi organisasi mahasiswa (Ormawa) pada 6-7 April 2021.

Kegiatan itu salah satu komitmen IAIN Pontianak terhadap cinta tanah air adalah dengan terus menguatkan wawasan kebangsaan bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Penguatan wawasan ini bertujuan agar mahasiswa mengenali dengan baik karakter bangsanya sendiri. Mengapa demikian? Bebrapa dekade belakangan, dalam belantara informasi yang semakin terbuka terutama dalam berbagai platform media sosial, begitu banyak dijumpai sirkulasi gagasan dan bahkan gerakan yang menjauh dari karakter dan jatidiri yang asli dari bangsa Indonesia. Banyak “gagasan asing” yang mecoba menipiskan kesepakatan agung para pendiri bangsa tentang empat pilar: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

“Sebagai upaya intelektual dan gerakan, IAIN Pontianak sebagai bagian dari simpul dan elemen bangsa akan terus menguatkan kesadaran historis kebangsaan untuk menjamin generasi muda untuk membawa karakter bangsa sebagai modal filosofis dan historis demi kemajuan Indonesia,” ungkap Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Abdul Mukti dalam press releasenya, Rabu (7/4/2021).

Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA menegaskan komitmennya sebagai pimpinan bahwa IAIN Pontianak tengah mengemban amanat untuk mendesiminasikan program MODERASI BERGAMA sebagai amanat rakernas Kementerian Agama RI.

“Selain amanat rakernas, kegiatan ini sebagai tanggung jawab historis kebangsaan untuk merawat negeri ini dari berbagai gangguan internal dan eksternal,”tegasnya.

Kegiatan ini diperkaya oleh wawasan narasumber yang kompeten baik dari pembicara nasional maupun lokal. Diantaranya, kepala BPIP, Prof. KH Yudian Wahyudi, Ketua Lakpesdam PBNU dan Tenaga Ahli KSP, Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Dandim, sejarawan, dan Akademisi Kampus.

  • Bagikan