Puluhan Pedagang Mengadu ke DPRD Lombok Timur, Tuntut Tali Asih

  • Bagikan

Suaraindo.id—Puluhan Pedagang Pusat Pertokoan Pancor (PPP) Kecamatan Selong, mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Timur, untuk menuntut dana tali asih.

Seperti diketahui, toko para pedagang yang menempati Pusat Pertokoan Pancor digusur oleh Pemerintah Daerah. Pedagang mendesak DPRD Lombok Timur, agar Pemerintah Daerah menyediakan dana tali asih untuk pedagang yang menjadi korban penggusuran toko tersebut. Karena pedagang mengaku saat ini semua terdampak pandemi covid-19.

Koordinator pedagang Tahir Royaldi mengaku dana tali asih ini sangat diperlukan. Selain sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada pedagang, juga untuk menambah modal bagi pedagang karena terdampak pandemi. Dari penilaian pedagang, sejak pembangunan awal toko hingga penggusuran toko besaran tali asih yang perlu dibayarkan yakni sebesar Rp100 juta per toko atau per pedagang.

“Besaran dana tali asih ini setelah kami melakukan perhitungan beaya yang dikeluarkan pedagang, untuk menyewa toko, beaya listrik hingga pembayaran gaji karyawan,” kata Tahir Royaldi saat ditemui usai hearing.

Dikatakan, selama pandemi covid-19, pendapatan pedagang jauh menurun hingga 50 persen. Sebelum pandemi pedagang bisa mengantongi laba bersih dua puluh juta perbulannya. Namun sekarang jauh menurun. Bahkan harapan terakhir sebelum penggusuran toko, pada lebaran Idul Fitri tahun ini. Namun Pemerintah kembali menerbitkan kebijakan untuk tidak berkerumunan, ini berdampak lansgung dengan pendapatan pedagang.

  • Bagikan