Suaraindo.id- Mewabahnya pandemi Covid-19 memberikan pengaruh dan dampak yang sangat besar terhadap ekonomi, tak terkecuali para sopir angkutan kota (angkot). Semangat mencari nafkah untuk keluarga menjadi alasan utama untuk tetap menyusuri jalan-jalan kota, namun pandemi menghancurkan penghasilannya.
Hal inilah yang dialami Dedi, salah seorang sopir angkot di Kota Padang. Pria berusia 42 tahun itu bercerita bahwa pendapatannya sebelum pandemi Covid-19, dirinya bisa mengantongi penghasilan bersih Rp100 ribu hingga Rp150 ribuan.
Namun, penghasilannya sekarang babak belur dihajar pandemi Covid-19, dirinya terkadang tidak membawa pulang uang setelah seharian berkeliling kota mencari penumpang.
“Menambang sejak pandemi kami (sopir angkot) susah. Kadang cuma satu orang penumpang yang saya bawa, bahkan pernah cuma saya sendiri saja di atas mobil,” ujarnya, senin (27/09/21).
Lebih jauh Dedi bercerita, dirinya mengaku saat ini penghasilannya sangat jauh menurun. Sebab, uang yang didapat hanya habis untuk setoran mobil dan uang bensin.
“Jauh anjlok. Mobil angkot ini milik orang lain, jadi setiap selesai menambang saya harus menyetorkan hasilnya. Kemudian sisanya baru saya bawa pulang,” ujarnya lagi.
Dedi mengaku tidak punya pilihan lain saat ini, selain tetap menjadi sopir angkot. Meski penumpang dan pendapatan menurun drastis. Dirinya berharap pemerintah memberikan perhatian lebih kepada rakyat dengan ekonomi seadanya seperti dirinya.
Setiap hari Dedi keluar rumah sekitar pukul 06.30 WIB. Dimasa pandemi ini tidak banyak penumpang langganannya yang naik, karena kebanyakan penumpang langganannya tersebut dari kalangan anak sekolah.
“Yang naik biasanya sebelum Covid-19 itu kebanyakan anak sekolah. Rute saya kan jalur anak sekolahan,” katanya.
Terkait bahaya penularan Covid-19, Dedi hanya berserah diri dan tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Apalagi saat ini Kota Padang masih dalam penerapan PPKM level 4.
“Saya keluar rumah untuk menarik angkot selalu pakai masker. Kita keluar untuk cari nafkah buat anak dan istri. Yang penting pakai masker dan jaga prokes Covid-19,” tutupnya.