Pemancing Hanyut di Sungai Ditemukan Meninggal

  • Bagikan

SuaraIndo.id—— Pemancing asal Dusun Lauk Kulkul Desa Suralaga Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, Alex Alias Amak Kus, 55 tahun ditemukan meninggal oleh warga setempat yang hendak menambang pasir di sungai Bagik Tungka Desa setempat//

Korban sebelumnya diketahui sedang memancing di saluran sungai bagik tungka, di titik satu kilo meter dari titik penemuan korban, pada hari minggu sore.

Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lombok Timur bersama Polsek Suralaga butuh tiga hari menelusuri sungai, untuk mencari korban hingga ke pantai Ijobalit Kecamatan Labuhan Haji.

Korban baru ditemukan pada hari ketiga pencarian, dalam keadaan meninggal dunia, sejak hanyut di bendungan Sordang Desa Suralaga.

Kapolsek Suralaga IPDA Bambang Supriyanto menjelaskan, korban dilaporkan oleh rekannya sesama pemancing. Dikatakan, pada hari kejadian, cuaca sedang mendung dan tidak sedang hujan.

Sesaat sebelum hanyut, korban mencoba turun dari titik pemacingan.Selang sepuluh menit, air bah datang dengan deras dan cepat, sehingga korban tidak sempat menyelamtkan diri. Sementara rekan korban, Hamdiani mengaku tidak sempat melakukan pertolongan.

Bambang menambakan, aliran sugai tersebut merupakan saluran sungai air yang langsung dari kaki rinjani. Sehingga diperkirakan air bersumber langsung dari pegunungan yang secara tiba tiba datang.

Dihari ketiga, korban baru ditemukan oleh penambang pasir di bendungan Bagik Tungka, setelah air bendungan dikurangi oleh pekasih air, dalam keadaan meinggal dunia.

Kapolsek menambahkan, kejadian tersebut, pihak keluarga menilai hal itu merupakan musibah. Sehingga kepolsiian tidak melakukan otopsi terhadap korban dan lasgung dimakamkan di tempat Pemakaman Umum Desa Suralaga.

Sementara itu, dari keterangan penambang pasir, Amak Rifin mengaku, rutin menambang pasir secara manual di bendungan bagik tungka dengan menggunakan alat sederana. Pada saat menggali pasir menggunakan skop dan air bendungan mulai surut, baru terlihat namun awalnya dikira kayu.

Namun, karena penasaran para penambang pasir lasgung menggali menggunakan alat sederana. Sementara petugas sedang mencari korban hingga ke pantai yang berjarak 15 kilometer.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan