SuaraIndo.id—— Ratusan Warga Desa Kesik Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur menggelar Gawe Adat Nunas Nede dengan menerapkan protokol kesehatan.
Gawe adat nunas nede merupakan kegiatan rutin dilakukan oleh masyarakat Adat Desa Kesik, yang sudah turun temurun sejak ratusan tahun silam hingga saat ini. Gelaran ini merupakan gawe adat, sebagai bentuk syukur limpahan hasil pertanian dan Sumber Daya Daya Air yang melipah.
Nunas nede diawali dengan nganter dulang secara beriringan di pematang sawah menuju mata air yang merupakan sumber penghidupan dengan berbagai ritual oleh Tokoh Adat Desa Kesik.
Ritual tradisional dipadukan secara islami, dengan melapazkan do’a do’a keselamatan dan kesyukran atas limpahan rizki yang diberikan.
Karena nunas nede sendiri merupakan arti dari memohon keselamatan dan memohon kenikmatan untuk musim panen berikutnya.
Desa Kesik sendiri, merupakan Desa dibawah kaki Gunung Rinjan, memiliki hamparan lahan sawah yang banyak ditanami padi oleh masyarakat dengan hasil yang tinggi.
Meski ditengah pandemi covid sembilan belas, gelaran gawe adat nunas nede tetap dilaksanakan dengan mengharuskan peserta menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Desa Kesik Muhammad Kadri mengatakan, jika Gawe Adat Nunas Nede tidak dilaksanakan, masyarakat meyakini pada musim berikutnya hasil panen tidak semaksimal tahun ini. Dengan keyakinan itu, masyarakat secara turun temurun sudah melakukannya.
Sebelumnya, selama pemberlakuan pembatasan masyarakat, warga melaksanakan secara sederhana hanya dengan perorangan ditengah sawah.
Namun saat ini Desa mengkonsepnya sebagai kegiatan akbar, sebagai upaya mempertahankan budaya.
Kadri menambahkan, kedepannya Desa juga akan memasukkannya kedalam even Desa sebagai wisata budaya yang bisa dikembangkan.
“Kedepannya gelaran budaya inj perhatian Pemerintah Desa untuk dikembangkan sebagai Destinasi Wisata Kebudayaan,” kata Kadri, minggu 14 Nopember 2021.