Sebanyak 33 Program Akan Dilaksanakan Untuk Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem di Sintang

  • Bagikan
Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penghapuasan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten Sintang tahun 2023-2026 di Aula Bappeda Kabupaten Sintang pada Selasa, (07/11/2023). (Suaraindo.id/SUARAKALBAR.CO.ID/Ist)

Suaraindo.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, laksanakan Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Aksi Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim Kabupaten Sintang tahun 2023-2026 di Aula Bappeda Kabupaten Sintang pada Selasa, (07/11/2023).

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sintang, Kurniawan, mengatakan pemerintah pusat sudah menargetkan agar 2024 sudah zero angka kemiskinan ekstrim, dan Kabupaten Sintang diberikan anggaran 5,3 miliar untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim di Sintang ini.

“Maka kita menyusun rencana aksi ini bersama. Bagi kita, 0 % di 2024 itu tidak mungkin dan kita menargetkan 2026 baru bisa 0% angka kemiskinan ekstrim di Kabupaten Sintang, ” kata Kurniawan.

Lebih lanjut, Kurniawan, menjelaskan untuk berdasarkan data BPS angka kemiskinan ektrim di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang berada pada posisi nomor satu dan Kabupaten Sintang berada di nomor dua terbanyak.

Diketahui di Kabupaten Sintang terdapat angka kemiskinan sebesar 2,16% atau 9.288 jiwa. Dari jumlah itu, tahun 2024 Pemkab Sintang menargetkan mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrim 1,04% atau 5.070 jiwa.

” Tahun 2025 kita targetkan menurunkan 0,54% atau 2. 150 jiwa sehingga 2026 sudah 0% orang Kabupaten Sintang yang tidak mengalami kemiskinan ekstrim,” jelas Kurniawan

Adapun upaya untuk mencapai target tersebut, Pemkab Sintang sudah menyusun 4 kluster rencana aksi yakni, kluster lokasi ada 12 program, sarana dan prasarana ada 9 program, komoditi ada 6 program dan perlindungan sosial ada 6 program. Dengan total ada 33 program yang dipersiapkan. Semua program itu nantinya akan dieksekusi oleh Pemkab Sintang, dunia usaha, NGO dan perguruan tinggi.

Nantinya hingga tahun 2026, akan ada 50 penyuluh yang dilibatkan, kemudian membentuk 150 kelompok tani, 100 kelompok pembudidaya ikan, gratis pelayanan akta dan dokumen lain, memberikan jaminan sosial dan kesehatan, membangun sarana dan prasarana di kantong kemiskinan ekstrim dan membangun rumah layak huni.

“Pemkab Sintang juga akan segera melaunching program SEMIR 2026 yang artinya Sintang Bebas Kemiskinan Ekstrim Tahun 2026. Misi dari Semir ini adalah menyelenggarakan perlindungan sosial yang layak dan tepat sasaran, mengembangkan kehidupan yang berkelanjutan, meningkatkan akses dan memperluas pelayanan dasar, sinergi kebijakan dan kolaborasi serta kerjasama multi stakeholder,” pungkas Kurniwan.

  • Bagikan