Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak Telusuri Sejarah Makam Raja Pertama Kerajaan Islam di Landak

  • Bagikan
Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak saat telusuri sejarah Makam Raja Landak Abdul Kahar. SUARAKALBAR.CO.ID/ist

Suaraindo.id-Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Mahasiswa IKIP PGRI Pontianak Program Studi Sejarah digelar di Kabupaten Landak pada 28 Desember 2023 lalu.

Mahasiswa KKL terdiri dari Rani Ratna Sari, Salindri, Veronika serafina, syawandi Saputra dengan Dosen Pembimbing Dr.Basuki Wibowo,M.Pd melakukan penelusuran sejarah Makan Raja Pertama Kerajaan Islam di Kabupaten Landak.

Makam Raja pertama kerajaan Islam di Kabupaten Landak Berada di Desa Munggu Kecamatan Ngabang, Makam Raja Pertama Kerajaan Islam di Kabupaten Landak, Raja Abdul Kahar (Raden Ismahayana) yang bergelar Raja Dipati Karang Tanjung Tua menjadi bukti sejarah telah berdirinya sebuah kerajaan Islam di Kabupaten Landak.

Untuk mengunjungi tempat bersejarah ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan roda dua maupun empat sekitar kurang lebih 30 menit dari Kota Ngabang menuju Desa Munggu. Setelah tiba di Desa Munggu, pengunjung akan dipandu oleh juru kunci Makam Raja Abdul Kahar dan Meriam simbol perdamaian antara kerajaan Sukadana Kabupaten Ketapang dengan Kerajaan Landak.

Juru Kunci itu bernama Muhajirin, ia memandu dengan menggunakan sampan meneyeberangi Sungai Landak menuju lokasi makam.

Menurut Muhajirin, Raja Abdul Kahar adalah anak dari Sang Nata Pulang Pali VII dan istrinya Dara Itam ini merupakan raja Kerajaan Landak pertama yang memeluk agama Islam.

“Sedangkan sejarah ini, dia (Raja Abdul Kahar) adalah pendiri Kerajaan Landak yang pertama memeluk agama Islam,” ujar Muhajirin.

Menurut Muhajirin selaku Juru Kunci Makam sejak tahun 1991 ini mengatakan tidak jauh dari makam Abdul Kahar pernah berdiri sebuah Keraton yang berada di pertemuan Sungai Banyuke dan Sungai Landak yang dibuktikan dengan peninggalan dua buah meriam.

“Meriam yang berada di situ bukan asli milik Kerajaan Landak tetapi meriam itu adalah milik Kerajaan Sukadana Ketapang untuk memberikan tanda perdamaian dengan Kerajaan Landak,” ungkap Muhajirin.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

  • Bagikan