Suaraindo.id-Pohon Meihwa identik dengan perayaan tahun baru Imlek, tak heran menjelang tahun baru ramai penjual pohon Meihwa di sejumlah sudut di Kabupaten Kubu Raya, seperti yang terlihat di Pasar Melati Desa Parit Baru Kabupaten Kubu Raya.
Wito, pengrajin pohon Meihwa mengatakan jika terhitung sudah 15 tahun dirinya berkutat menjadi pembuat pohon Meihwa, sejak masih bermukim di Pulau Jawa dan saat ini telah menjadi warga Kubu Raya.
“Sudah cukup lama saya membuat ini dan banyak wilayah di Kalbar dan Indonesia yang mengambil kerajinan yang saya produksi,” kata Wito Selasa (30/01/2024).
Sembari menjaga toko pakaian miliknya, Wito merakit pohon Meihwa dengan seksama, namun saat ini minimnya bahan baku utama yakni batang kayu untuk membuat pohon Meihwa menjadi kendala tersendiri bagi dirinya.
“Sekarang tidak seperti dulu bahan baku kayu mudah, kalau sekarang saya lebih memilih menggunakan bungkus plastik bekas pembungkus bunga,” papar Wito.
Pembungkus bunga dari pohon Meihwa yang sebelumnya hanya menjadi sampah dan berakhir di tong sampah, diubah Wito menjadi batang untuk pohon Meihwa.
Menurutnya dengan bahan baku batang pohon dari plastik dinilai lebih aman dari hewan rayap dan kumbang.
“Pembeli lebih menyukai pohon dari plastik karena lebih awet kalau dari kayu lambat laun hancur,” jelasnya.
Menjelang tahun baru imlek 2024 lonjakan pembelian belum dirasakan oleh Wito, dirinya menilai masyarakat sudah banyak memiliki pohon Meihwa. Tidak hanya membuat, Wito mengaku juga menerima jasa perbaikan pohon Meihwa oleh para pelanggannya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS