Pemprov Sumbar Lakukan Sejumlah Strategi untuk Ketersediaan Stok Pangan

  • Bagikan
Komperensi pers yang dipaksanakna pada Kamis (21/3) di Dinas Kominfo Sumbar mengatakan bahwa saat ini hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan harga. (Ist/ suaraindo.id)

Suaraindo.id- Melonjaknya harga pangan di Sumbar pada bulan Ramadhan 1445 Hijriyah menjadi salah satu perhatian sehingga pemerintah Provinsi Sumatera Barat persiapkan berbagai strategi untuk menjamin ketersediaan stok pangan di Sumbar.

Hal ini dungkapkan oleh Kepala Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Syaiful Bahri kepada Padang Ekspres mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Barat jamin ketersediaan pangan seperti beras, cabai, minyak goreng dan sembako lainnya untuk mencukupi kebutuhan masyarakat pada Ramadhan 1445 Hihriyah hingga pasca Hari Raya Idul Fitri.

Syaiful Bahri dalam konferensi pers yang dipaksanakna pada Kamis (21/3) di Dinas Kominfo Sumbar mengatakan bahwa saat ini hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan harga.

Pihaknya menyebutkan kenaikan harga cabai dari Rp56.350 pada pekan lalu menjadi Rp72.750 per kilogram. Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas beras, dimana beras medium di Sumbar tercatat Rp14.860 per kilogram, di atas harga rata-rata nasional sebesar Rp14.000 per kilogram. Sementara harga beras kualitas premium mencapai Rp17.120 per kilogram, di atas harga rata-rata nasional Rp16.000 per kilogram.

Syaiful Bahri mengatakan pihaknya akan melaksanakan operasi pasar dan pasar murah.Pihaknya juga mengatakan bahwa akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi dan menjamin ketersediaan pangan untuk kebutuhan Sumbar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumbar, Novrial juga mengatakan bahwa untuk mengatasi kenaikan harga ini yakni pemerintah Provinsi Sumbar terlebih dahulu sudah memberikan Surat Edaran.

“Surat edaran nomor 800/122/Perindag dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga bapok pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dimana pemprov akan melakukan pemantauan harga dan pasokan bapok di pasar secara rutin, memetakan jalur distribusi bapok dalam rangka menjaga kelancaran distribusi, pasar murah, sosialisasi konsumen cerdas dan pengawasan,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa perihal distribusi minyak goreng, berdasarkan keputusan menteri perdagangan RI nomor 1528 tahun 2022 tentang jumlah kebutuhan migor Sumbar per tahun sebanyak 74.451 ton.

“kita pastikan stok migor kita tidak terganggu sebab minyak goreng, beras dan komoditas lainnya sangat dibutuhkan,” ungkapnya lagi.

Menurutnya, kenaikan harga bersifat fluktuatif dimana pemprov sumbat akan terus berupaya untuk menyediakan stok yang mencukupi agar tidak menyusahkan masyarakat apabila harga melambung tinggi.

 

Penulis: RedEditor: Yusman
  • Bagikan