Suaraindo.id-Aliansi Buruh Sambas menggelar aksi May Day 1 Mei 2024, sejumlah tuntutan disampaikan kepada pemerintah. Satu di antaranya kekecewaan karena Bupati Sambas tidak hadir langsung bertemu para buruh.
Gebingsyah sebagai koordinator aksi Aliansi Buruh Sambas menyampaikan pihaknya merasa kecewa karena aksi May Day pada Rabu (1/5/2024) itu tidak dihadiri oleh Bupati Sambas.
“Kami merasa direndahkan dipandang sebelah, padahal ini adalah momentum penting bagi kami dalam menyampaikan aspirasi dihari May Day setiap tahun. Kami sudah mengirim surat kepada pihak terkait untuk bisa hadir bersama dalam aksi May Day ini, namun sangat disayangkan beliau tidak bisa hadir, kami merasa kecewa, yang seharusnya Bupati adalah interpretasi bagi masyarakat sambas namun tak bisa hadir, ” ujarnya.
Pada aksi May day itu para buruh yang notabene berasal dari pekerja di perusahaan kelapa sawit sangat berharap apa yang menjadi aspirasi mereka dapat tersampaikan dan ditindaklanjuti, berikut point point tuntutannya:
1. Cabut UU no 6 tentang cipta kerja ( omnibus Law) beserta peraturan pelaksananya.
2. Naikan upah buruh
3. Hentikan pemotongan upah buruh atas dalih apapun
4. Berikan Jaminan kepastian kerja kepada buruh dan pekerja serta hentikan PHK, pengurangan waktu kerja yang merugikan buruh, perluasan kerja BHL Dan sistem kerja borongan bagi buruh perkebunan yang masif.
5. Hentikan penerapan sistem kerja waktu tertentu (PKWT) Atau sistem kerja kontrak
Momentum ini adalah paling tepat dalam menyampaikan aspirasi para buruh (pekerja). Gebingsyah menyebut banyaknya problematika dalam hal kepentingan buruh seperti upah tak sesuai, PHK semena-mena dan pelanggaran UUD pekerja.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS