Antisipasi Karhutla, Anggota DPRD Palangka Raya Imbau Warga Jangan Buka Lahan dengan Membakar

  • Bagikan
Anggota DPRD Palangka Raya Khemal Nasery

Suaraindo.id – Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan terjadinya bencana alam seperti kebakaran hutan dan lahan, baik yang terjadi secara alami maupun disengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung. Pemerintah Kota Palangka Raya dan DPRD Kota Palangka Raya tidak bosan-bosannya menghimbau warga untuk tidak membersihkan lahan atau membuka lahan dengan cara membakar terlebih saat menjelang musim kemarau.

BMKG memprediksi pada bulan Juli dasarian II 2024, selama 9 dasarian atau 90 hari kalender, 3 bulan berturut-turut, Juli, Agustus, September 2024.

Sehubungan dengan hal tersebut sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kota Palangka Raya, dalam hal ini DPRD Kota Palangka Raya juga turut menyampaikan edukasi dan sosialisasi serta himbauan kepada masyarakat Kota Palangka Raya, agar lebih waspada terhadap bencana Karhutla.

Salah satu anggota DPRD kota Palangka, saat ditemui wartawan di gedung DPRD Kota Palangka, Khemal Nasery memberikan tanggapannya terhadap ancaman Karhutla mengingat Kota Palangka Raya juga akan segera memasuki musim kemarau yang diperkirakan di mulai pada Juli dan awal Agustus.

” Ya, kita sebagai anggota dewan tetap menghimbau terus kepada masyarakat, karena kita, kita berada di dua musim, terkadang kalau di musim kemarau,kita bisa kena musibah kebakaran dan kalau kita berada di musim penghujan, terkadang bencana banjir bisa terjadi,” ucapnya, Rabu (17/07/2024 ).

Legislator dari Partai lambang pohon beringin ( Golkar ) tersebut mengajak masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah Kota Palangka Raya untuk menjaga dan mengantisipasi ancaman Karhutla.

” Jadi mari kita bersama-sama Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menjaga kota Palangka Raya dari ancaman Karhutla, janganlah kita membuka lahan, pertanian atau perkebunan dengan cara membakar, kerenan kondisi lahan kita sebagian besar adalah lahan gambut, ” terangnya.

Dirinya berpendapat bila kita kurang hati-hati dan waspada dalam pengelolaan lahan akan memudahkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, munculnya kabut asap yang sangat berbahaya sekaligus memiliki dampak negatif bagi ekosistem dan kesehatan manusia.

” Bila terjadi kebakaran hutan dan lahan kita semua juga yang rugi, aktivitas semua terhambat, munculnya gangguan kesehatan seperti penyakit infeksi saluran pernapasan ( ISPA ) karena efek dari kabut asap yang lama, bercampur dengan partikel abu sisa bakaran dan debu kemarau,” tandasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan