Suaraindo.id – Bupati Sekadau Aron meresmikan Rumah Adat Melayu Kabupaten Sekadau di Jalan Merdeka Barat, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, pada Rabu (31/7/2024).
Dalam sambutannya, Bupati Aron menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sekadau untuk membangun Rumah Adat Melayu yang megah di tengah kota, menjawab kerinduan masyarakat yang sejak lama menginginkan hadirnya Rumah Adat Melayu.
“Pembangunan ini juga diinisiasi oleh tokoh masyarakat yang meminta Pemda segera membangun Rumah Adat Melayu. Akhirnya, dianggarkan pada tahun 2023 dan setelah proses pembangunan selama 1 tahun 9 bulan, rumah adat ini dapat diresmikan,” ujar Aron.
Bupati Aron berharap Rumah Adat Melayu ini dapat menjadi tempat musyawarah dan mufakat, tempat di mana tradisi bisa disusun dan dikemas dengan baik.
“Diharapkan rumah adat ini bisa digunakan dan difungsikan untuk acara budaya serta agenda penting lainnya oleh pemerintah daerah karena aula yang tersedia cukup besar,” tambahnya.
Sekretaris Daerah Sekadau, Mohammad Isa, yang mewakili panitia peresmian, menyampaikan terima kasih atas terlaksananya peresmian rumah adat tersebut, terutama kepada Bupati Sekadau yang hadir langsung.
Isa menjelaskan bahwa pembangunan rumah adat Melayu merupakan aspirasi dan kerinduan masyarakat serta tokoh masyarakat Melayu di Kabupaten Sekadau sejak tahun 2003, saat Kabupaten Sekadau berdiri sebagai daerah otonomi baru. Namun, aspirasi itu baru terealisasi pada tahun 2023 dan diresmikan pada 31 Juli 2024.
Rumah Adat Melayu yang diresmikan memiliki luas 424 meter persegi dengan ruang pertemuan seluas 216 meter persegi dan tinggi bangunan 13,40 meter yang terdiri dari basement dan lantai 1 dengan kapasitas maksimal 200 orang. Biaya pembangunan berasal dari APBD Kabupaten Sekadau sebesar Rp 3,9 miliar lebih.
“Dengan adanya rumah adat ini, diharapkan menjadi simbol keberagaman budaya dan warisan nenek moyang yang pantas untuk dilestarikan,” kata Isa.
Selain itu, rumah adat ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya dan sejarah lokal, meningkatkan toleransi dan persatuan antar suku dan agama, serta menjadi tempat interaksi masyarakat Sekadau dan pusat kegiatan budaya maupun upacara adat. Rumah adat ini juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata untuk mengenal lebih dekat budaya Melayu Sekadau.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS