Suaraindo.id– Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2024 yang digelar di Hotel Aria, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Rabu (21/8/2024), secara tegas menyatakan penolakan terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) PWI yang belum lama ini diadakan di Jakarta. KLB tersebut dinyatakan tidak sah karena diinisiasi oleh pihak-pihak yang sudah dipecat dari keanggotaan PWI.
Konkernas yang mengusung tema “Merawat Kebersamaan Menuju PWI yang Lebih Baik” ini dihadiri oleh ketua dan pengurus dari 30 PWI Provinsi se-Indonesia. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun.
Dalam sambutannya, Hendry Ch Bangun menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada dualisme dalam kepemimpinan PWI Pusat. Kepengurusan yang sah adalah hasil dari Kongres PWI di Bandung pada 27 September 2023, dengan dirinya sebagai Ketua Umum.
Ia juga menyoroti adanya kelompok yang mengadakan KLB dengan mengatasnamakan PWI. “KLB itu diadakan oleh orang-orang yang sedang mengigau dan sudah dipecat dari kepengurusan. Mereka telah melanggar aturan organisasi dengan tujuan yang tidak baik. Oleh karena itu, KLB tersebut tidak sah dan ilegal,” tegas Hendry.
Sejak terpilih sebagai Ketua Umum, Hendry Ch Bangun telah berhasil menjalankan berbagai program kerja yang dijanjikannya, termasuk meningkatkan profesionalisme dan wawasan kebangsaan wartawan melalui Program Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI).
Hingga kini, PWI Pusat telah sukses mengadakan 20 kali UKW Gratis di berbagai provinsi di Indonesia. “Insha Allah, hingga akhir Desember 2024 semua UKW Gratis akan tuntas diadakan di 38 provinsi plus satu di PWI Solo,” ujar Hendry.
Selain itu, SJI Gratis juga telah digelar di empat provinsi dan akan menyusul di empat provinsi lainnya, seperti Sumatera Utara dan Jawa Timur.
Dalam bidang edukasi dan sosialisasi Pilkada Damai, PWI Pusat di bawah kepemimpinan Hendry Ch Bangun terus dipercaya sebagai mitra strategis. Pada level internasional, PWI juga tetap diakui sebagai mitra terpercaya oleh Korea Selatan dan China.
“Di tengah dinamika organisasi dan tantangan masa depan, PWI tetap diakui eksistensinya dan mendapat kepercayaan tinggi dari berbagai pemangku kepentingan,” pungkas Hendry Ch Bangun.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS