Upacara HUT ke-79 RI Terlaksana, Masyarakat Desa Terpencil dan Tertinggal di Ketapang Gembira

  • Bagikan
Perangkat Desa, Dewan Guru dan Petugas Upacara HUT ke-79 RI foto bersama di halaman SMPN 3 Manis Mata, Desa Silat. (Suaraindo.id/Adh)

Suaraindo.id – Upacara Bendera HUT ke-79 RI berlangsung Khitmad dan Sukses masyarakat Desa Silat merasa gembira.

Masyarakat merasa gembira lantaran pada tahun lalu yaitu HUT ke-78 RI absen atau tidak terlaksana upacara pengibaran bendera di SMPN 3 desa Silat, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Pengibaran bendera di halaman SMPN 3 Manis Mata dimulai pukul 07.30, yang dihadiri oleh Siswa/i SMPN 3 Manis Mata, SDN 5 Manis Mata, para guru dan masyarakat serta tokoh adat desa silat.

Kesuksesan upacara HUT RI ke -79 kali ini merupakan kerjasama antara Aparatur Desa sebagai naungan masyarakat, SMPN 3 dan SDN 5 Manis Mata sebagai wadah pendidikan Desa setempat.

Keputusan berani diambil oleh Muhammad Iqbal, sebagai Plt Kepala Sekolah SMP beserta dewan guru SMPN 3 Manis Mata dua pekan lalu dengan memanfaatkan SDM yang tersedia di SMPN 3 Manis Mata sebagai Lokasi Pengibaran.

Instruktur upacara mewakili Kepala Desa yang berhalangan yaitu Hadiantomo. Pasukan Pengibar Bendera dari Siswa/i SMPN 3 Manis Mata dengan susunan 8 orang putra dan putri, berhasil tampil Sukses mengibarkan Bendera Merah Putih.

Upacara Bendera 17 Agustus 2024 ini diharapkan bisa membangun sinergi antara Sekolah, Perangkat Desa Serta Masyarakat Desa untuk membangun Desa Silat khususnya dalam bidang Pendidikan.

Bahkan diakhir amanah Inspektur upacara memberikan pesan dan harapan kepada Guru dan Plt. Kepala Sekolah bahwa sinergi ini bisa lebih dipererat atau ditingkat sehingga acara tahun depan bukan hanya bisa melaksanakan Upacara Bendera saja melainkan juga bisa melaksanakan kegiatan lomba-lomba untuk lebih menyemarakkan HUT RI ke 80 tahun depan.

“Kami berharap agar mampu membangun sinergi antara pemerintah desa Silat, sekolah, masyarakat, para guru agar terus membangun desa khusus dibidang pendidikan. Kami juga berharap agar terus bersinergi agar tahun depan tidak hanya melaksanakan upacara bendera tetapi juga mengadakan kegiatan lomba untuk memeriahkan HUT RI ke 80,” ucapanya

Desa Silat, kecamatan Manis Mata merupakan desa terkecil dan tertinggal yang belum dialiri Listrik dari PLN dan juga belum tersedia jaringan internet dan juga signal jaringan dari perusahaan Provider.

Selain itu akses jalan menuju desa Silat juga juga sulit, untuk menuju desa Silat membutuhkan waktu 2 jam dari Ibu Kota Kecamatan Manis mata, desa tersebut juga di kelilingi oleh Sungai sehingga jika musim hujan desa tersebut Terisolir. Untuk menuju desa Silat masyarakat hanya mengandalkan jembatan gantung yang hanya bisa lewatin oleh sepeda motor.

Plt. Kepala sekolah SMPN 3 Manis Mata berharap agar Pemda Ketapang peduli dengan kesusahan masyarakat di desa Silat bisa ikut menikmati kemerdekaan Indonesia ke 79. Bahwa kemerdekaan merupakan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia, caranya dengan pemerataan pembangunan, kalaupun tidak diberiakan akses jalan yang bagus minimal bisa menikmati aliran listrik dan Internet.

“Kami disini jika musim hujan terisolir, karena dikelilingi banjir.

Kalau akses jalan kami sudah cukup walaupun hanya jalan tanah, tapi harapan kami minimal kami dapat menikmati listrik dari PLN dan bisa dapat akses internet agar kegiatan belajar dapat berjalan dengan baik, jika internet ada minimal akses informasi mudah didapat, itu semua harapan kami dan seluruh masyarakat desa Silat,” harapnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan