Waspadai Pembakaran Sembarangan untuk Mencegah Karhutla di Sekadau

  • Bagikan
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sekadau, Eko Sulistio

Suaraindo.id– Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Sekadau, Eko Sulistio, menghimbau masyarakat untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran, baik itu sampah maupun lahan pertanian. Himbauan ini disampaikan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang beberapa waktu terakhir terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat.

“Harapan kami kepada masyarakat adalah untuk tidak sembarangan membakar, mulai dari membakar sampah hingga lahan ladang atau perkebunan,” kata Eko Sulistio di Sekadau, Selasa (6/8/2024).

Eko mengungkapkan bahwa di Kabupaten Sekadau sudah terjadi beberapa kebakaran akibat kelalaian, seperti api yang berasal dari pembakaran sampah yang tidak diawasi sehingga merambat dan mengakibatkan kebakaran rumah. Kasus lainnya termasuk api yang berasal dari tungku perapian.

“Beberapa kejadian kemarin karena membakar sampah tidak dijaga, akhirnya apinya merambat ke mana-mana dan menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Contohnya yang terakhir terjadi di Jalan Congkong Liau dan Jalan Rawak,” lanjut Eko.

Terkait pembukaan lahan pertanian dengan cara dibakar, Eko menghimbau agar masyarakat melaporkannya terlebih dahulu kepada pihak desa setempat. Hal ini penting untuk melakukan upaya pencegahan apabila api menyebar ke lahan lain dan berpotensi menyebabkan karhutla. Aturan mengenai pembukaan lahan dengan cara membakar sudah ada dan diharapkan dapat dipatuhi oleh masyarakat.

“Paling penting adalah koordinasi dari semua pihak, terutama petugas pemadam kebakaran yang berkoordinasi dengan BPBD untuk memantau api akibat pembakaran lahan. Harapannya menyangkut masalah ini, walaupun kami tidak menyarankan untuk membakar lahan, tetapi jika tetap dilakukan maka laporan upaya-upaya itu ke lingkungan sekitar harus dilakukan,” jelas Eko.

Lebih lanjut, Eko mengingatkan masyarakat untuk segera melapor ke BPBD bila terjadi kebakaran hutan dan lahan. Dalam penanganan karhutla, BPBD akan berkolaborasi dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten.

Eko juga memastikan bahwa dengan total 34 personel, pihaknya selalu siap siaga jika dibutuhkan oleh masyarakat. Ketersediaan dua unit mobil pemadam kebakaran dan satu kendaraan mobile siap digunakan kapan pun terjadi kebakaran. Dinas Damkar juga biasanya dibantu oleh pemadam kebakaran swasta dari Yayasan Bakti Luhur Sekadau.

Eko berharap desa-desa dapat membentuk unit relawan api di tingkat desa, sekaligus menyediakan alat pemadam kebakaran standar melalui dana desa. Sehingga, jika terjadi kebakaran di lokasi yang sulit dijangkau atau membutuhkan waktu lama untuk Dinas Damkar sampai ke lokasi kejadian, dapat ditangani secara swadaya terlebih dahulu oleh relawan api dengan menggunakan alat yang disediakan oleh pemerintah desa.

Dengan langkah-langkah ini, Eko Sulistio berharap dapat mencegah dan mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sekadau.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan