SuaraIndo.id – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “September Hitam” yang berlangsung di Gazebo Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, pada Senin (23/9/2024).
Acara ini menghadirkan diskusi seputar pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, yang diikuti oleh mahasiswa dari Fakultas Syari’ah.
Dalam diskusi tersebut, Abdul Aziz, sebagai pembicara, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengenang tragedi-tragedi masa lalu yang berhubungan dengan pelanggaran HAM, terutama yang melibatkan para aktivis.
“Kegiatan September Hitam ini lebih ditujukan untuk mengenang adanya pelanggaran HAM di masa lalu, di mana banyak korban yang mengalami kekerasan dan ketidakadilan,” ujar Abdul Aziz.
“Harapannya, ke depan tidak ada lagi pelanggaran HAM terhadap para aktivis. Mereka seharusnya dilindungi oleh Undang-Undang, bukan didiskriminasi atau diintimidasi, seperti yang dialami oleh Munir,”ujarnya.
Ketua Umum HMPS HES, Hawin, menambahkan bahwa diskusi ini menjadi langkah awal dalam memperingati peristiwa-peristiwa kelam tersebut.
“Hari ini kita berdiskusi tentang sejarah kelam September Hitam, dan besok kita akan memperingatinya dengan menggunakan dress code serba hitam sebagai simbol solidaritas,” ujar Hawin.
Aziz juga memberikan harapannya agar tidak terjadi lagi akan pelanggaran HAM kepada para Aktivis. Dan mereka harus mendapatkan perlindungan Undang-undang.
“Harapannya, ke depan tidak ada lagi pelanggaran HAM terhadap para aktivis. Mereka seharusnya dilindungi oleh Undang-Undang, bukan didiskriminasi atau diintimidasi, seperti yang dialami oleh Munir,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya memperjuangkan keadilan dan HAM, terutama bagi mereka yang telah menjadi korban ketidakadilan di masa lalu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS