Suaraindo.id– Presiden Joko Widodo menerima masukan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengenai usulan iuran pensiun tambahan yang dinilai memberatkan para buruh.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea usai pertemuan dengan Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa.
Andi Gani menyatakan bahwa usulan mengenai potongan dana pensiun tambahan dinilai akan memberikan beban tambahan bagi buruh.
“Saya sampaikan usulan buruh mengenai potongan dana pensiun tambahan. Dalam waktu dekat Presiden akan menyampaikan pengumuman kebijakan beliau dan dalam 1-2 hari ke depan saya dan (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia/KSPI) Said Iqbal akan dipanggil ke Istana lagi,” kata Andi melansir dari ANTARA, Rabu(18/9/2024).
Andi Gani mengaku berdiskusi panjang dengan Jokowi dan meyakinkan Presiden bahwa wacana kebijakan itu sangat memberatkan buruh.
“Itu teman-teman pers juga pasti akan merasakan. Potongan sudah banyak, terkena potongan lagi, dan ini tentu sangat memberatkan kaum buruh, pekerja profesional, pekerja pabrik,” ujarnya.
Dia mengatakan, Presiden Jokowi dalam waktu dekat akan mengumumkan kebijakannya soal potongan tersebut.
“Saya tidak bisa mendahului Presiden, karena Presiden akan mengumumkan sendiri, dan besok sore atau lusa saya akan dipanggil ke Istana kembali bersama bung Said Iqbal,” kata Andi.
Adapun menurut Andi Gani, Presiden juga terkejut dengan wacana kebijakan tersebut. Presiden menyampaikan keinginannya bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di akhir masa pemerintahan akan membuat buruh merasa bahagia.
“Presiden bertanya kepada saya, ‘Itu potongan apa lagi Mas?’ Ya itu kan menjadi pertanyaan buat saya. Dan Presiden menegaskan mudah-mudahan kebijakan yang akan dia keluarkan di akhir masa jabatan ini akan membuat buruh merasa bahagia,” terang Andi Gani.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS