BMKG: Bibit Siklon Tropis 96S Diprediksi Bertahan, Masyarakat Diminta Waspada

  • Bagikan
Ilustrasi orang-orang yang terkena hujan akibat badai. SUARAKALBAR.CO.ID/DOC

Suaraindo.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bibit siklon tropis 96S, yang saat ini terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, akan bertahan selama 72 jam ke depan. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh sistem cuaca ini, termasuk potensi hujan lebat dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.

Posisi dan Kondisi Bibit Siklon Tropis 96S

Menurut Nurul Pramiftah, Prakirawan Siklon Tropis TCWC BMKG Jakarta, bibit siklon tropis 96S terdeteksi di koordinat 9,4°LS 96,0°BT. Bibit ini memiliki:

  • Kecepatan angin maksimum: 37 km/jam (20 knots)
  • Tekanan udara minimum: 1.006 hPa

Nurul menjelaskan bahwa potensi bibit ini berkembang menjadi siklon tropis:

  • Dalam 24-72 jam ke depan: Potensi rendah hingga sedang
  • Setelah 72 jam: Potensi sedang

Dampak Langsung dan Tidak Langsung

Bibit siklon 96S dapat memengaruhi cuaca di Indonesia, dengan potensi dampak sebagai berikut:

  1. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah:
    • Sumatera Barat
    • Bengkulu
    • Lampung
    • Sumatera Selatan
    • Jambi
  2. Peningkatan gelombang laut di beberapa perairan:
    • 1,25 – 2,5 meter:
      • Selat Malaka bagian utara
      • Perairan barat Sumatera
      • Perairan selatan Jawa
      • Samudra Hindia selatan Jawa – NTT
      • Selat Bali bagian selatan
      • Selat Badung
      • Selat Lombok bagian selatan
      • Laut Sawu bagian selatan
    • 2,5 – 4,0 meter:
      • Samudra Hindia barat Sumatera
      • Samudra Hindia selatan Banten
      • Selat Sunda bagian selatan

Faktor Pendukung Pertumbuhan Bibit Siklon Tropis

BMKG menyebutkan sejumlah kondisi yang mendukung perkembangan bibit siklon tropis ini:

  • Suhu permukaan laut yang hangat (28–30ºC)
  • Kelembapan udara yang tinggi (lebih dari 70 persen) pada lapisan permukaan hingga menengah
  • Suplai angin baru dari wilayah utara, terkait dengan punahnya Siklon Tropis Man-yi

Analisis BMKG menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang persisten dalam 24 jam terakhir, dengan sistem bibit 96S diperkirakan akan tetap stasioner (tidak bergerak jauh) dalam beberapa waktu ke depan. Namun, jika berkembang lebih lanjut, siklon ini akan bergerak ke arah barat daya mengikuti pola angin dominan.

Imbauan untuk Masyarakat

BMKG meminta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan waspada terhadap:

  • Potensi banjir di wilayah dengan curah hujan tinggi
  • Risiko kecelakaan laut akibat gelombang tinggi

Keselamatan menjadi prioritas utama, sehingga nelayan dan pelaku aktivitas di laut diminta menghindari perairan yang terdampak gelombang tinggi. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat memantau pembaruan dari BMKG melalui aplikasi, media sosial, atau layanan informasi cuaca resmi lainnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan