Suaraindo.id – Pemerintah Kota Singkawang mengadakan Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023 tentang Manajemen Risiko Pembangunan Nasional, yang berlangsung di Ballroom Hotel Swissbell Singkawang pada Selasa (12/11/2024). Dengan tema ‘Menyongsong Singkawang Cemerlang 2025 Melalui Manajemen Risiko’, sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan risiko dalam pelaksanaan pembangunan di Kota Singkawang.
Sosialisasi ini mengundang narasumber penting seperti Kepala Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Barat dan Kepala Biro Perencanaan Polda Kalimantan Barat. Acara dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, yang menekankan pentingnya manajemen risiko dalam keberhasilan pembangunan jangka panjang.
Manajemen Risiko Sebagai Kunci Keberhasilan Pembangunan
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sumastro menjelaskan bahwa manajemen risiko bukanlah sesuatu yang harus ditakuti, melainkan harus dihadapi dengan perspektif yang matang. Ia berharap sosialisasi ini dapat membekali peserta dengan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana mengelola risiko dalam konteks pembangunan yang tak terhindarkan.
“Risiko bukan untuk ditakuti tetapi dihadapi dengan perspektif yang disebut manajemen. Saya berharap kita bisa belajar dari pengalaman para narasumber bagaimana membaca dan menghadapi hal-hal yang tidak bisa diprediksi dalam perjalanan pembangunan kita,” ujar Sumastro.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam memastikan bahwa pelaksanaan pemerintahan di Kota Singkawang dapat berjalan dengan aman, terukur, dan efisien dalam mencapai target pembangunan yang telah ditetapkan.
Tujuan Sosialisasi: Meningkatkan Pemahaman Manajemen Risiko
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Singkawang, Siti Kodam Mariana, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman berbagai pihak terkait, baik unit pemilik risiko, unit kepatuhan manajemen risiko, hingga unit pengawasan manajemen risiko.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan yang lebih luas tentang pengelolaan risiko dan manajemen yang baik, serta praktik terbaik, salah satunya dari Polda Kalbar yang telah sukses menerapkan anggaran berbasis risiko,” ungkap Mariana.
Menurut hasil evaluasi penilaian maturitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) oleh BPKP, Kota Singkawang berada pada level 3 dalam Manajemen Risiko Indeks (MRI) pada tahun 2023. Meskipun sudah ada kemajuan, Mariana mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti belum meratanya budaya risiko di seluruh perangkat daerah, serta kompleksitas kelembagaan yang menghambat proses identifikasi dan pengelolaan risiko secara efektif.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Siti Kodam Mariana menambahkan, sejumlah tantangan yang dihadapi termasuk kapasitas SDM yang belum merata dalam manajemen risiko, serta tumpang tindihnya tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang membuat pembagian kewenangan menjadi tidak efisien.
“Salah satu harapan kami setelah sosialisasi ini adalah adanya perbaikan kualitas perencanaan program dan proyek pembangunan, baik dalam RPJPD maupun RPJMP, dengan mempertimbangkan unsur risiko. Kami juga berharap manajemen risiko dapat menjadi bagian yang melekat dalam setiap proses perencanaan pembangunan,” tambahnya.
Menumbuhkan Budaya Manajemen Risiko
Di akhir acara, Siti Kodam Mariana menegaskan pentingnya membangun budaya manajemen risiko di semua lapisan perangkat daerah untuk memastikan keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan yang diperoleh, diharapkan semua pihak bisa lebih siap menghadapi potensi risiko yang ada dan lebih fokus pada upaya pencegahan serta mitigasi.
Sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa setiap program dan proyek pembangunan di Kota Singkawang dapat dilaksanakan dengan baik, tanpa mengabaikan risiko yang mungkin terjadi. Dengan pendekatan yang matang dan terukur, Kota Singkawang berupaya mewujudkan visi Singkawang Cemerlang 2025.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS