APBN 2025 Alokasikan Rp218,5 Triliun untuk Sektor Kesehatan, Fokus pada Tantangan dan Transformasi Sistem Kesehatan

  • Bagikan
Ilustrasi. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat. foto : suara kalbar

Suaraindo.id – Pemerintah Indonesia telah menetapkan anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA) 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, dengan alokasi belanja prioritas untuk bidang kesehatan mencapai Rp218,5 triliun atau sekitar 6 persen dari total APBN. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghadapi tantangan kesehatan dan mendukung transformasi sistem kesehatan di Indonesia.

Menurut akun resmi Kementerian Kesehatan (@kemenkes_ri), alokasi anggaran kesehatan ini menunjukkan komitmen pemerintah yang konsisten dalam mengoptimalkan pengeluaran untuk sektor kesehatan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sejak 2016, pengalokasian anggaran kesehatan di Indonesia telah melampaui 5 persen dari APBN, sebagai respons terhadap berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi negara.

Tantangan kesehatan Indonesia cukup kompleks, antara lain belum optimalnya layanan dasar dan kegiatan promotif-preventif, keterbatasan sarana dan prasarana kesehatan, serta kekurangan jumlah tenaga kesehatan (nakes) yang merata di seluruh wilayah. Selain itu, ada juga kebutuhan untuk mengantisipasi pemenuhan fasilitas kesehatan seiring dengan tren ageing population, serta risiko kesehatan terkait perubahan iklim dan meningkatnya penyakit tidak menular.

Untuk itu, anggaran kesehatan 2025 dirancang untuk menghadapi tantangan tersebut dengan beberapa kebijakan utama, di antaranya:

Percepatan Penurunan Stunting – Melalui pemberian makan bergizi bagi ibu hamil, menyusui, dan balita.

Upaya Promotif-Preventif – Meliputi pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat.

Peningkatan Program JKN – Untuk meningkatkan efektivitas dan jangkauan program Jaminan Kesehatan Nasional.

Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan – Melalui pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah, serta meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana layanan kesehatan primer dan rujukan.

Sinergi Antar Lembaga – Meningkatkan kerja sama dalam penyediaan sarana dan prasarana kesehatan.

Peningkatan SDM Kesehatan – Fokus pada peningkatan jumlah, kualitas, dan distribusi tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Penguatan Kemandirian Industri Farmasi – Secara bertahap untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.

Dengan adanya alokasi anggaran yang lebih besar ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, menciptakan SDM yang sehat dan produktif, serta mendukung pencapaian Visi Indonesia Maju 2045. Diharapkan, kebijakan dan anggaran kesehatan yang dirancang dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan akses, kualitas, dan keberlanjutan sistem kesehatan di Indonesia

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan