Suaraindo.id – Kota Ketapang kembali mendapatkan berkah dengan kedatangan ulama besar asal Turki Prof. Dr. Sayyid Muhammad Fadhil Al Jailani Al Hasani Al Husaini, cucu ke-25 dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, ini bukan sekadar lawatan biasa, namun menjadi momentum bersejarah bagi Pondok Pesantren Darul Fadhilah, Kongsilapan, Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang, yang menjadi tuan rumah dalam menyambut cucu Syekh Abdul Qadir Al- Jailani, pada Sabtu, (4/1/ 2025).
Ini merupakan kunjungan keempat beliau ke kota Kota Ale-ale. Prof. Dr. Fadhil datang atas undangan Syekh KH. Muhammad Anshory Al Qodiry, mursyid Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyyah, di bawah naungan Markaz Al-Jilany Asia Tenggara yang berbasis di Jakarta. Ponpes Darul Fadhilah yang berdiri sejak tahun 2015, telah menjadi pusat pendidikan Al-Quran dan berhasil mencetak puluhan hafiz serta lulusan internasional dari Universitas Al-Azhar, Kairo.
Kehadiran Prof. Dr. Fadhil disambut hangat oleh para murid, santri, dan masyarakat Ketapang. Setelah tiba di Bandara Rahadi Oesman, beliau melanjutkan perjalanan ke Ponpes Darul Ibtida’i, Sindor, sebelum mengisi kajian ilmu dan ijazah kitab di Ponpes Darul Fadhilah.
Dijelaskan, Manuskrip Tafsir Al-Jailani yang ditemukan di Vatikan telah diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia/Melayu dalam 12 jilid oleh Markaz Al-Jilany Turki.
Hingga kini, enam jilid pertama telah diterbitkan oleh Markaz Al-Jailani Asia Tenggara. Tafsir ini mengupas ayat-ayat Al-Quran melalui pendekatan tasawuf yang mendalam, memberikan wawasan baru bagi pengamal thariqah dan pecinta ilmu.
Kisah perjalanan panjang Prof. Dr. Fadhil ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk lebih peduli terhadap warisan intelektual para ulama. Penemuan Tafsir Al-Jailani di Vatikan juga membuka mata bahwa masih banyak karya-karya besar ulama Islam yang tersembunyi di tempat-tempat tak terduga.
Semangatnya dalam melestarikan karya kakeknya tak hanya memberikan manfaat akademik, namun juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengeksplorasi dan menghidupkan kembali khazanah ilmu pengetahuan Islam.
Acara puncak diisi dengan pengajian, penyebaran kitab-kitab Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, dan diskusi inspiratif tentang pentingnya melestarikan karya-karya ulama terdahulu. Selanjutnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir untuk menjemput kepulangan ke Jawa Timur pada Minggu, 5 Januari 2025.
Sementara itu pimpinan Pondok Pesantren Darul Fadhilah, Syekh Quddus mengungkapkan rasa bangga dan gembira kerana kembali berkesempatan menyambut ulama besar asal Turki yang merupakan cucu dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani.
“Kami dan seluruh masyarakat Ketapang merasa Bangga dan Bahagia karena berkesempatan menyambut ulama Besar seperti beliau, semua kita semua mendapatkan berkah dari kehadiran beliau” ungkap KH. Abdul Qudus.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS