DP3AKB Lombok Timur Targetkan Penurunan Keluarga Resiko Stunting Sebanyak 11.833 Orang

  • Bagikan

SUARAINDO.ID —- Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur H Ahmat mengatakan, penurunan signifikan dalam jumlah keluarga berisiko stunting pada tahun 2024.

Jumlah keluarga berisiko stunting di Kabupaten Lombok Timur tercatat sebanyak 37 ribu keluarga, turun drastis dari 70 ribu keluarga pada tahun 2023.

Pada tahun 2025, pemerintah Daerah melalui DP3AKB Kabupaten Lombok Timur menargetkan penurunan keluarga resiko stunting sebanyak 11.833 orang yang mengalami stunting.

Saat ini, Lombok Timur menjadi daerah dengan jumlah keluarga berisiko stunting tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Namun, jika jumlah keluarga berisiko stunting di Lombok Timur terus turun, maka secara otomatis angka stunting di NTB juga akan menurun.

H Ahmat menjelaskan, untuk mencapai target ini, Pemkab Lombok Timur akan terus melakukan berbagai upaya melalui pemberian asupan gizi yang tepat.

Salah satu program yang dilaksanakan adalah pemberian nutrisi dua kali sehari bagi anak-anak berisiko stunting, yang diupayakan dari sumber daya yang ada, termasuk donasi dari masyarakat dan orang tua asuh.

“Pemberian makanan bergizi, seperti telur, dan pengawasan yang ketat dari Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TPKK) serta tim dari BKKBN akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa keluarga yang berisiko stunting mendapatkan bantuan yang diperlukan,” ujarnya, saat ditemui di Desa Kerongkong Kecamatan Suralaga, Kamis 27 Pebruari 2025.

Lebih lanjut, H Ahmat menjelaskan, upaya penurunan stunting juga melibatkan masyarakat luas.

Selain keluarga berisiko stunting yang mendapatkan bantuan nutrisi, masyarakat umum juga dapat memperoleh saran mengenai pola makan sehat melalui program pendampingan yang dilakukan oleh Petugas Kesejahteraan Keluarga (PKB).

Program ini bukan hanya terbatas pada keluarga yang berisiko stunting, tetapi juga melibatkan masyarakat secara lebih luas agar dapat mencegah kasus stunting di masa depan.

Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berharap agar dengan terus melakukan penggerakan masyarakat dan evaluasi secara rutin, target penurunan keluarga resiko stunting yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik, sehingga berdampak positif bagi kesehatan anak-anak dan generasi mendatang di Lombok Timur dan NTB secara keseluruhan.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan